Pewarta : Tantra Nur Andi
Sintang, Kalbar – Madu asal Kabupaten Sintang tidaklah kalah enaknya dengan madu asal Kapuas Hulu. Madu Kelulut yang dibudidayakan masyarakat Desa Baning Panjang sangat berpotensi untuk menjadi sumber ekonomi masyarakat Sintang.
“Kami berharap Pemkab Sintang bisa mendukung pengembangan budidaya madu ini,” harap anggota DPRD Sintang, Senen Maryono.
Dia mengatakan, madu memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Apalagi jika pemasarannya dilakukan dengan baik. Karenanya, dia mengajak masyarakat mengembangkan budidaya madu. “Madu bisa menjadi sumber ekonomi alternatif disaat harga karet dan sawit turun,” katanya.
Senen menyarankan agar semua potensi desa di Kabupaten Sintang digali menjadi sumber ekonomi masyarakat sehingga masyarakat punya banyak sumber pendapatan alternatif.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno berharap Desa Baning Panjang menentukan salah satu produk unggulan desa untuk dimasukkan ke dalam Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat (P2EMAS).
“Desa harus menentukan apa yang difokuskan produk unggulan desanya. Kalau mau holtikultura, semuanya harus holtikultura. Jika mau madu kelulut silahkan madu kelulut, tentukan dulu apa produk unggulan desanya melalui musyawarah desa, jika sudah ditentukan segera lapor pada Pemerintah Kabupaten agar bisa dimasukkan ke dalam Program P2EMAS,” tambahnya.
Dikatakan Jarot, kalau Desa sudah mendapatkan program P2EMAS, desa bisa mendapatkan bantuan, “Kalau dulu satu desa itu mendapat jatah sekitar Rp250 juta. Bisa berupa barang, bisa juga berupa kegiatan penyuluhan,” katanya.