Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengajak masyarakat Kota Sintang untuk menjaga peradaban tepian sungai, yang menjadi ciri khas kota ini. Dikatakan Jarot, Kota Sintang ini dikelilingi dua sungai dan dipertemukan pada persimpangan yang disebut saka tiga.
“Kita telah dua kali mengadakan seminar tentang tepian sungai. Jadi ketika Andrinov Chaniago datang ke Sintang, dia selalu mengatakan bahwa di Indonesia hanya sedikit yang masih kental dengan peradaban tepian sungai. Jadi dia melihat Sintang sangat khas dengan peradapan di tepian Sungai Kapuas dan tepian Sungai Melawi,” bebernya.
Jarot mengingatkan, Saka Tiga ini selalu dipesankannya pada masyarakat Sintang untuk tetap dijaga sebagai warisan. “Tugas kitalah menjaga peradapan tepian sungai ini, karena yang kita ketahui mayoritas tepian sungai adalah orang Melayu,” jelasnya.
Jarot yang hadir dalam acara buka puasa bersama Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sintang, mengatakan, di Rumah Adat Melayu Tepak Sirih ini, sudah dilaksanakan dua kali kegiatan. Sebelumnya dilaksanakan makan saprahan Sintang, dan yang kedua ini buka puasa bersama.
Jarot menjelaskan, kegiatan-kegiatan Melayu berupa tradisi adat istiadat dan budaya harus dilestarikan. “Melayu ini identik dengan muslim, tentunya pada saat bulan Ramadhan seperti ini, banyak tradisi adat budaya Melayu yang muncul,” katanya.
Belum lagi, nanti akan diselenggarakan festival meriam karbit dan buluh bedil yang dilaksanakan pada malam takbiran di kawasan masjid Jami’ Sultan Nata. “Jadi dengan berbagai kegiatan itu, kita dapat melestarikan adat budaya kita. Tapi harus diingat, dalam melestarikan budaya, kita senantiasa menjaga lingkungan kita. Seperti suara meriam karbitnya jagan diarahkan ke pemukiman pada penduduk,” kata Jarot.
Sementara Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten Sintang, Mas’ud Nawawi mengatakan, bahwa kegiatan buka puasa bersama ini diselenggarakan untuk menyemarakkan bulan suci ramadhan. “Niat kami melaksanakan buka puasa bersama ini untuk menyemarakan syiar ramadhan sebagai bulan yang mulia. Selain itu, kegiatan ini kami laksanakan untuk mempererat tali silaturahim dengan masyarakat dan anak-anak yatim piatu di Sintang,” kata Mas’ud.