Sanggau, SP – Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Karolin Margret Natasa mengatakan, organisasi Pemuda Katolik didirikan tidak lama setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk kepedulian dan upaya nyata umat Katolik untuk ikut serta dalam mengisi kemerdekaan.
“Jadi perlu saya tegaskan ini adalah organisasi yang resmi dan sah. Sudah ada sejak Indonesia merdeka. Dan organisasi ini berdasarkan Pancasila, UUD 1945. Tidak untuk mendirikan negara baru, tidak untuk mengapliksikan ideologi baru,” tegas Karolin saat menghadiri acara Mapenta dan Muskomcab Pemuda Katolik Cabang Sanggau di Hotel Meldy Sanggau, Jumat (9/2).
Tetapi, lanjut dia, Pemuda Katolik adalah organisasi yang memegang teguh Pancasila, 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia. “Jadi ini yang harus kita sampaikan kemanapun kita berada. Keberadaan kita adalah solusi, bukan untuk mencari persoalan-persoalan tetapi kita hadir untuk memberikan solusi bagi bangsa dan Negara,” ujarnya.
Pemuda Katolik juga merupakan organisasi kader yang bertugas mencetak orang-orang terbaik yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk dipersembahkan kepada bangsa dan negara sebagai pemimpin dimasa yang akan datang. Satu di antara tugas dan tanggungjawab itu dapat diimplementasikan dengan terlibat dalam proses politik di Kalbar.
Menghadapi Pilkada Serentak 2018, Karolin yang sudah mendapat tiket maju sebagai Calon Gubernur Kalbar berharap Pemuda Katolik terlibat dalam proses demokrasi itu. Keterlibatan itu dengan menjadi pemilih yang cerdas dan mampu memilih pemimpin yang akan membawa Kalbar semakin maju.
Hadir dalam acara itu Bupati Sanggau, Paolus Hadi beserta istri, Ketua DPRD Sanggau, Jumadi, anggota DPRD Kalbar daerah pemilihan Sanggau-Sekadau, Martinus Sudarno, Ketua Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalbar, Maskendari, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Sanggau, Dicky.