AKI – AKB Sintang Tertinggi di Kalbar

Sintang, Kalbar – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Benny Enos mengatakan, sejak Januari hingga November 2020, sudah ada 16 ibu yang meninggal karena melahirkan. Jumlah tertinggi se-Kalbar. Selain itu, ada 53 bayi yang meninggal dan menempati urutan ke 12 se-Kalbar. “Ini angka yang tinggi. Maka kita harus bekerja keras dalam menurunkan kasus,” katanya.

Ke depan, lanjut dia, akan difokuskan program penurunan angka kematian ibu dan bayi pada 9 kecamatan di Kabupaten Sintang, yaitu Kecamatan Serawai Puskesmas Serawai, Kecamatan Kayan Hulu Puskesmas Tebidah, Kecamatan Sepauk, Tempunak, Sungai Tebelian, Sintang, Kecamatan Dedai, Ketungau Hulu dan Ketungau Tengahm
“Untuk itu, kami mengajak semua OPD terlibat langsung dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sintang,” pinta Beni Enos.

Sementara itu, Yuli Sri Ayu, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Sintang mengharapkan agar Tim Pokja mampu mendata penyebab kematian ibu dan bayi di Kabupaten Sintang. “Setelah tahu penyebabnya, baru kita bisa menyusun strategi untuk mencegah dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Misalkan kematian ibu yang akan melahirkan disebabkan terlambat mencapai fasilitas kesehatan yang baik,” katanya.

Kemudian disusun cara supaya tidak terulang seperti apa. “Sehingga langkah-langkah yang kita ambil dan lakukan lebih tepat,” terang Yuli Sri Ayu.