Bupati Sintang Imbau Masyarakat Pedalaman Patuhi Prokes

Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, pada akhir Mei hingga Juni, penyebaran virus Covid 19 di Kabupaten Sintang mengalami angka tertinggi. Saat itu, seluruh rumah sakit penuh dengan pasien Covid 19. Angka tingkat hunian ruang isolasi mencapai 91 – 92 persen. Dalam satu minggu, terdapat 154 kasus dengan angka meninggal dunia mencapai 36 kasus. Sehingga, sampai akhir Juni, terdapat 145 orang meninggal dunia di Kabupaten Sintang akibat terpapar Covid 19.

“Di Kecamatan Ketungau Hilir, terdapat 4 orang meninggal dunia akibat Covid 19. Keadaan mulai membaik ketika kami buka check point di Desa Sepulut. Selama tiga minggu kami dirikan posko, kami berhasil mengidentifikasi 167 orang positif Covid 19. Kalau tidak kami jaga di Sepulut, orang yang masuk ke Sintang tidak tahu kalau dirinya positif Covid 19. Kemudian berinteraksi dengan masyarkaat Sintang, sehingga menular ke banyak orang,” bebernya.

Dikatakan dia, 30 persen orang yang terpapar Covid 19 saat penjaringan di Sepulut, dikembalikan ke daerah masing-masing. Ada yang dari Mempawah, Pontianak, Sekadau, Sanggau. Sedangkan sepertiganya lagi bersedia diisolagi di Kabupaten Sintang. Sedangkan setiganya yang lain menginginkan isolasi mandiri di rumah masing-masing karena tanpa bergejala.

Dikatakan dia, sejak itu kasus menurun. Minggu ini 35 kasus, minggu sebelumnya 30 kasus. Jadi 30-an kasus perminggu. Tapi yang meninggal masih tinggi. Minggu lalu 13 orang, sebelumnya 9 orang, jadi masih tinggi. Rata-rata yang meninggal karena terlambat penanganan, orang sudah masa bodoh dengan corona, tidak perduli dengan corona, jadi kalau batuk pilek, hilang penciuman dia tunggu dulu. Takut dibawa ke rumah sakit, nanti di isolasi. “Setelah sesak nafas baru dibawa ke rumah sakit, itu saturasi oksigennya sudah 50-30-60, sehingga meninggal,” beber Bupati Sintang.

Jarot meminta masyarakat jangan takut dan panik, sebab pada akhirnya akan baik-baik saja. Di Italia, negara yang paling banyak kasus corona, dan angka kematian paling tinggi, sekarang telah diumumkan bahwa menonton sepak bola sudah boleh. Di Amerika Serikat, negara dengan kasus corona paling banyak tapi sekarang sudah tidak mewajibkan menggunakan masker. Karena mereka cepat melakukan vaksinasi, sebelum vaksinasi mencapai 80 %, mereka disiplin melaksanakan PPKM Mikro dan Protokol 6 M.

“Jadi di situasi seperti sekarang ini, kita tidak usah saling menyalahkan, pemerintah tidak menyalahkan masyarakat, masyarakat tidak perlu menyalahkan pemerintah. Kita bersatu padu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan 3T yakni Tes, Tracing dan Treatment. Kemudian menjamin ketersediaan stok vaksin, mendistribusikannya hingga ke pedalaman, lalu menjaga jangan sampai kasus Covid impor itu datang,” pesan Bupati Sintang.

Ia mengatakan, masyarakat harus menegakkan PPKM Mikro. Kuncinya ada di desa. Masyarakat harus menjaga masing – masing desanya. “Kita jaga, pos Covid dihidupkan kembali, orang dari luar stop dulu jangan bergabung, isolasi mandiri, lapor PKM dan PKM bertindak untuk melakukan rapid antigen agar mengetahui apakah dia positif atau negatif Covid,” jelas Bupati Sintang.

Jarot meminta masyarakat mau berkorban dan bersabar untuk melakukan 6M, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, membatasi mobilitas, mengurangi makan bersama. “Kalau masyarakat menjalankan protokol kesehatan 6 M dengan ikhlas, dengan sabar, kemudian masyarakat tidak takut untuk divaksin. Buatlah pemerintah kewalahan memenuhi stok vaksin, karena masyarakatnya ingin divaksin,” terang Bupati Sintang.  

Ia mengatakan, dalam gebyar vaksinasi di Kota Sintang, di satu titik bisa mencapai 300 orang yang divaksin, bahkan 400 orang. Jarot menegaskan vaksin ini halal dan aman. “Namanya orang di suntik, kalau pegal-pegal itu biasa. Namanya imunisasi pada anak, jika anak demam sedikit itu biasa, jadi kalau ada efek samping hal yang biasa,” tegasnya.