Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, presiden menargetkan 1 juta vaksinasi perhari di Juli. Tapi di Bulan Juli ini, sudah 1,3 juta divaksi pada Bulan Juli. Sehingga Agustus, presiden menaikan target untuk 2 juta vaksinasi perhari. Untuk Kabupaten Sintang, sudah 11 persen dari 260 ribu orang yang divaksinasi.
“Jadi ada 260.000 orang di Kabupaten Sintang yang harus divaksinasi. Sekarang yang sudah divaksinasi sebanyak 27 ribu orang. Tapi yang telah vaksinasi lengkap (sebanyak dua kali vaksin-red) baru sekitar 7 persen, atau sekitar 8 ribu orang. Saya yakin sampai Desember 2021, akan tercapai target,” katanya.
Jarot meminta masyarakat jangan takut dan panik dengan Covid 19. Selain menjaga desa, Jarot mengajak masyarakat untuk segera pulihkan ekonomi. “Kalau kita takut begini, takut begitu. Nanti kita meninggal bukan karena Covid 19, tapi meninggal karena lapar,” tegas Jarot.
Ia mengatakan, saat pandemik Covid 19, sektor yang masih berkembang dengan bagus adalah pertanian dan perkebunan. “Pertanian dan perkebunan harus tetap dihidupkan, ekonomi dipulihkan, kemudian pembangunan kita lanjutkan,” ajak Bupati Sintang.
Dikatakan dia, 30 persen orang yang terpapar Covid 19 saat penjaringan di Sepulut, dikembalikan ke daerah masing-masing. Ada yang dari Mempawah, Pontianak, Sekadau, Sanggau. Sedangkan sepertiganya lagi bersedia diisolagi di Kabupaten Sintang. Sedangkan setiganya yang lain menginginkan isolasi mandiri di rumah masing-masing karena tanpa bergejala.
Dikatakan dia, sejak itu kasus menurun. Minggu ini 35 kasus, minggu sebelumnya 30 kasus. Jadi 30-an kasus perminggu. Tapi yang meninggal masih tinggi. Minggu lalu 13 orang, sebelumnya 9 orang, jadi masih tinggi. Rata-rata yang meninggal karena terlambat penanganan, orang sudah masa bodoh dengan corona, tidak perduli dengan corona, jadi kalau batuk pilek, hilang penciuman dia tunggu dulu. Takut dibawa ke rumah sakit, nanti di isolasi. “Setelah sesak nafas baru dibawa ke rumah sakit, itu saturasi oksigennya sudah 50-30-60, sehingga meninggal,” beber Bupati Sintang.
Jarot meminta masyarakat jangan takut dan panik, sebab pada akhirnya akan baik-baik saja. Di Italia, negara yang paling banyak kasus corona, dan angka kematian paling tinggi, sekarang telah diumumkan bahwa menonton sepak bola sudah boleh. Di Amerika Serikat, negara dengan kasus corona paling banyak tapi sekarang sudah tidak mewajibkan menggunakan masker. Karena mereka cepat melakukan vaksinasi, sebelum vaksinasi mencapai 80 %, mereka disiplin melaksanakan PPKM Mikro dan Protokol 6 M.
“Jadi di situasi seperti sekarang ini, kita tidak usah saling menyalahkan, pemerintah tidak menyalahkan masyarakat, masyarakat tidak perlu menyalahkan pemerintah. Kita bersatu padu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan 3T yakni Tes, Tracing dan Treatment. Kemudian menjamin ketersediaan stok vaksin, mendistribusikannya hingga ke pedalaman, lalu menjaga jangan sampai kasus Covid impor itu datang,” pesan Bupati Sintang.
Ia mengatakan, masyarakat harus menegakkan PPKM Mikro. Kuncinya ada di desa. Masyarakat harus menjaga masing – masing desanya. “Kita jaga, pos Covid dihidupkan kembali, orang dari luar stop dulu jangan bergabung, isolasi mandiri, lapor PKM dan PKM bertindak untuk melakukan rapid antigen agar mengetahui apakah dia positif atau negatif Covid,” jelas Bupati Sintang.