Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno, meresmikan Gedung Kantor Cabang Pembantu (Capem) Nanga Pari Koperasi Kredit Bina Masyarakat (Kopdit Bima), Desa Nanga Pari, Kecamatan Sepauk, Jumat, (20/5), yang ditandai dengan pengguntingan pita, pembukaan tirai plang dan penandatanganan prasasti.
Turut dihadiri, Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Pembangunan & Keuangan, Selimin, Kadis PU Murjani, Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Kusnadi, Disperindagkop & UKM, Dinas Pertanian & Perkebunan, Camat Sepauk, Pengurus CU BIMA, tokoh agama, tokoh masyarakat & anggota Kopdit BIMA Nanga Pari.
Ketua Panitia Penyelenggara, Sutisno menjelaskan, Capem Kopdit Bima Nanga Pari duluanya merupakan Kantor Unit Pelayanan (Upel) yang bediri pada 10 Juni 2006. Kemudian, pada tahun 2015 berubah menjadi kantor cabang pembantu (capem), dibawah Kantor Cabang Kopdit Bima Sepauk Hulu di Km 46.
“Jadi, capem nanga pari ini bagian dari kantor cabang yang ada di sepauk hulu yang ada di km 46. Pada penyusan rka 2021 kita mengusulkan untuk memperbaiki capem nanga pari ini. Kita mengirimkan surat kepada pengurus pusat cu bima, dan pada saat itu juga mendapat persetunuan dengan pagu anggaran 365juta. Lalu pada agustus 2021, dilakukan batu pertama pembangunan capem nanga pari, dengan target pengerjaan selama 150 hari, pada januari 2022 pembangunan sudah selesai, selama tiga bulan hingga april kemarin proses pemeliharaannya, dan hari ini dilakukan peresmian oleh pak bupati,” jelasnya.

Ia berharap, untuk jumlah anggota Capem Nanga Pari saat ini, berjumlah 800 orang. “Ke depannya, kami berharap kalau aset kita semakin tinggi dan anggota terus bertambah maka tidak menutup kemungkinan akan berubah menjadi kantor cabang mandiri dan akan kita namakan kantor cabang betuah.
Bupati Sintang, Jarot Winarno, menyampaikan, apresiasinya atas telah di resmikannya kantor Capem Kopdit Bima Nanga Pari. Untuk itulah ia mengajak masyarakat setempat untuk menjadi anggota. “Saya bupati sintang, jarot winarno sudah manjadi anggota CU bima, karena cu bima mitra aman sejahtera. Bagi yang belum jadi anggota daftar jadi anggota CU bima,” ungkapnya.
Ia meminta, kepada pengurus Capem Nanga Pari tahun ini harus mencapai seribu orang. “Pertama-tama CU harus kuat dan bersatu supaya semakin besar. Kita lihat dulu unit pelayanan dan sekarang sudah menjadi capem, suatu saat bisa menjadi kantor cabang mandiri CU bima di nanga pari,”
Ia menyampaikan, bahwa saat ini tanah desa diprioritaskan untuk ketahanan pangan. Untuk itulah para anggota Capem Kopdit Bima Nanga Pari harus memanfaatkannya.

“Tanah sawit boleh, tapi jangan semua, budidayakan tanaman lain seperti kopi, kakau, pinang dan tanaman lain yang produktif bisa menghasilkan nilai tambah ekonomi. Jangan hanya sawit saja,” tuturnya.
Selanjutnya,dia menuturkan, untuk di wilayah sepauk hulu kata Jarot, nanga pari dan enam daerah lainnya, terkait hutan sudah diajukan sebagai hutan adat yang dikuasi oleh masyarakat adat. “Maka jaga sungai, jaga hutan kita, semua tanaman produksi hutan yang bukan kayu bisa kita kembangkan, seperti rotan, damar dan tanaman lain di hutan kita kembangkan”kata Jarot.
Ia mengingatkan, untuk masyarakat bahwa yang ada beroperasi tambang emas, yang tidak mau jangan serahkan. Karena tambang emas di kawasan hutan lindung, hanya boleh dibawah, hutanya tidak boleh di ganggu.
“ Jadi kita harus jaga hutan kita, tanah air kita, sungai kita, nanga pari, temawang bulai, nanga silit, sungai segak, rimba terakhir, hutan terakhir yang kita miliki, harus kita jaga semuanya,” pungkasnya.