Dewan Dukung Pemkab Angkat Bidan Kontrak

Pewarta : Tantra Nur Andi

Sintang, Kalbar – Bupati Sintang Jarot Winarno menegaskan, peranan bidan untuk menuju Indonesia emas sangat besar, khususnya dibidang kesehatan. “Karenanya, sejak saya menjadi Bupati, dari total 200 bidan yang magang, kita sudah angkat 100 menjadi kontrak. Pada penerimaan CPNS Tahun 2019 ini, kita buka 39 formasi untuk tenaga bidan. Tapi tempatnya jauh. Kalian harus berani ambil meskipun jauh,” kata Jarot dalam acara HUT IBI.

Dikatakan Jarot, bidan juga harus mampu menghadapi era 4.0. “Mau tidak mau, kalian harus hadapi. Misalkan download aplikasi aplikasi kesehatan yang bisa membantu pekerjaan kalian,” saran Bupati Sintang.
l

Secara global ada 3 tantangan yang harus dihadapi yakni tingginya angka kematian ibu, rendahnya toleransi tehadap HIV AIDS dan rendahnya pemahaman kesadaran seksual serta program Keluarga Berencana yang sudah mengalami kemunduran.

Hj. Uray Rosidana Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan Sumber Daya Manusia bidan di Sintang akan terus ditingkatkan untuk menindaklanjuti pelaksanaan Undang-undang Kebidanan Nomor 4 Tahun 2019. Bidan harus meningkatkan jenjang pendidikan.

“Kami menargetkan 7 tahun ke depan seluruh anggota IBI Sintang harus sudah mengambil profesi atau sudah strata 1. Mohon dukungan Pemkab Sintang dan institusi pendidikan agar anggota IBI Sintang bisa mengambil pendidikan strata 1. Pemkab Sintang mohon permudah izin belajar para bidan untuk melanjutkan studinya,” harap Memi Sukaesih.

Ia menegaskan peranan bidan sangat penting dari dulu hingga sekarang. “Kita ini ingin menjadi bangsa yang besar ditahun 2045 atau tepat satu abad Indonesia merdeka. Semua itu bisa asalkan dua hal, kita harus kejar untuk bisa menjadi bangsa besar. Yang pertama adalah bangsa kita harus mampu memacu pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen dengan terus meningkatkan inovasi. Kita harus melakukan pekerjaan dan tugas kita dengan yang luar biasa bukan yang biasa-biasa saja. Kedua adalah dengan meacu pembangunan manusianya. Maka saya senang bidan terus menggaungkan pemberdayaan masyarakat,” kata Bupati Sintang saat diwawancarai sejumlah awak media.

Data saat ini, kalau ada 1.000 ibu melahirkan maka 4 diantaranya meninggal. Dan 80 persen sudah ditangani bidan sisanya masih ke dukun beranak atau profesi di luar bidan. 80 persen masyarakat sudah menggunakan fasilitas kesehatan dan menggunakan jasa bidan ini. Data lainnya dari 1.000 anak balita. Maka 310 diantaranya tinggi badannya tidak sesuai umur atau stunting. Saat ini di Sintang masih ditemukan 31 persen angka stunting. “Maka kita terus pacu program untuk menurunkan angka stunting ini” tambah Bupati Sintang.

Anggota DPRD Sintang, Kusnadi menyambut baik adanya rencana rekrutmen bidan PNS untuk Sintang. Sebab, katanya, Kabupaten Sintang sangatlah kekurangan bidan. Tenaga bidan sangatlah dibutuhkan disetiap desa.

Selain mendukung rekrutmen bidan CPNS, Kusnadi juga mendukung adanya rencana peningkatan kompetensi para bidan. “Bidan memang perlu meningkatkan pendidikannya agar kinerja mereka semakin profesional,” katanya.

Kusnadi berharap Pemkab Sintang mendukung setiap bidan yang ingin meningkatkan kualifikasi pendidikannya. “Bentuk dukungan bisa berupa pemberian beasiswa,” sarannya.

Kusnadi, Anggota DPRD Sintang