Gerakan Wakaf 1001 Al Quran Inisiasi ICMI Orda Sintang Dilaunching

Sintang, Kalbar – Digagas Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Sintang, Gerakan Wakaf 1001 Al Quran resmi di-launching oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, Selasa 20 April 2021. Ketua ICMI Orda Sintang, Kurniawan mengungkapkan bahwa Gerakan Wakaf 1001 Al Quran tidak terlepas dari adanya fakta bahwa sekitar 60 persen masyarakat Muslim masih buta Al Quran. Bahkan yang benar-benar lancar membaca Al Quran hanya sekitar 20-25 persen.

“Kalau data ini kita bawa ke Kabupaten Sintang dengan jumlah penduduk Muslim sekitar 38 persen atau 159 ribu jiwa. Artinya sekitar 95 ribu yang ditengarai masih buta Al Quran,” ungkap Kurniawan. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk memerangi buta Al Quran. ICMI Sintang kemudian menginisiasi Gerakan Wakaf 1001 Al Quran. Gerakan ini menghimpun dan menyalurkan Al Quran ke seluruh Kabupaten Sintang.

Hingga saat ini, ICMI Sintang berhasil mengumpulkan 2.818 Al Quran. Awalnya hanya manergetkan 1000 AL Quran. Namun berhasil meningkat tiga kali lipat. “Inilah tanda umat Islam sangat mudah diajak dalam sebuah gerakan untuk menyelasaikan masalahnya sendiri. Oleh karena itu, ICMI Sintang berterima kasih pada seluruh donatur yang telah menyumbang Al Quran,” ucapnya.

Kurniawan memastikan, Al Quran tersebut akan disalurkan ke 165 titik. Ada untuk masjid dan surau dalam kota. Masjid di kecamatan-kecamatan. Seluruh pondok pesantren dan rumah sakit. “Mudah-mudahan ini menjadi langkah awalm kita untuk mengatasi buta Al Quran,” harapnya. Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, umat Islam di Kabupaten Sintang memang memerlukan dakwah bil hal atau kegiatan-kegiatan yang nampak kecil tapi dilakukan sebagai gerakan bersama.

“Contoh ada Paskas yang membagikan beras pada santri Pondok Tahfiz, yayasan dan orang tidak mampu. Kemudian, gerakan pengumpulan dana bagi umat dari ASN. Dan hari ini, launching Gerakan Wakaf 1001 Quran yang digagas ICMI Sintang,” kata Jarot. Karena dibuat sebagai gerakan, kata Jarot, diharapkan dapat menjangkau seluruh donatur yang ingin membantu. Serta dapat disalurkan ke seluruh masyarakat yang membutuhkan. “Bahkan yang saya dengar, di Nusa Poring Ambalau masjidnya juga kebagian,” ucapnya.

“Inilah kegiatan-kegiatan yang sepertinya kecil, tapi jika dilakukan bersama-sama akan menghasilkan dampak yang besar sekali untuk umat Islam di Kabupaten Sintang. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus dilakukan. Sehingga apa yang menjadi kebutuhan umat Islam bisa terpenuhi semua,” harapnya.
Karena, sambung Jarot, jika hanya mengharapkan pemerintah pasti tidak mampu. Begitu banyaknya jumlah masjid, pondok pesantren, semuanya memerlukan perhatian.