Pontianak, Kalbar – Dewan Perwakilan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas (DPC HISWANA MIGAS) Pontianak Kalimantan Barat menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Tahun 2022. Raker DPC HISWANA MIGAS yang mengusung tema ‘Kita Tingkatkan Konsolidasi dan Kinerja Hiswana Migas Pontianak Kalimantan Barat’ dihadiri Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, dan diikuti oleh seluruh anggota Hiswana Migas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Barat dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membangun silaturahmi antar sesama anggota dan memperkuat kemitraan terhadap para stakeholder, terutama dengan PT. Pertamina dan pemerintah daerah, di Meranti Ballroom Hotel Mercure Pontianak, Rabu (26/1).
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Dr. Masyhudi, Executive General Manager Region Kalimantan Barat Fredy Anwar, Direktur Utama Bank Kalbar Rokidi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman, anggota HISWANA MIGAS, serta para transportir.
Sutramidji mengatakan bahwa sebagai organisasi yang diakui oleh PT. Pertamina, HISWANA MIGAS harus tetap mematuhi regulasi pemerintah tentang energi dan sumber daya alam mineral. “Migas ini merupakan hal yang vital di seluruh aspek kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, saya berharap tetap patuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah demi kelangsungan distribusi BBM yang aman dan lancar,” tuturnya.
Ia juga mengatakan untuk seluruh anggota HISWANA MIGAS dapat mengingat mengenai peraturan dan kebijakan yang berlaku, baik secara tertulis maupun secara lisan. Kemudian, mengadakan pertemuan secara langsung demi menjaga usaha anggota yang menyalurkan BBM dan gas, baik yang bersubsidi maupun non subsidi, sehingga dapat membuat tata kelola penyaluran yang tepat sasaran. “Sejauh ini respon PT. Pertamina terhadap HISWANA MIGAS sudah sangat baik. Pastikan seluruh pemasaran dan penyaluran BBM bersubsidi di Kalimantan Barat telah sesuai prosedur dan tidak ada pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan industri, seperti sempat terjadi kelangkaan solar di beberapa tempat, hingga harus mengantri selama berhari-hari. Hal itu juga bisa mengganggu lalu lintas,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPC HISWANA MIGAS Pontianak, Yuliansyah, mengatakan bahwa sebagai wadah dalam penyalur BBM dan Gas Subsidi maupun Non Subsidi yang pihaknya selalu berbenturan dengan masyarakat. Oleh karena itu, Yuliansyah meminta pemerintah daerah dan jajaran Forkopimda untuk membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Selaku mitra PT. Pertamina, kami bisa mendapatkan alokasi atau kuota BBM yang sesuai, sehingga penyalurannya bisa tepat sasaran. Saat ini HISWANA MIGAS tidak hanya sebagai operator dan penyaluran BBM dan Gas kepada masyarakat,” tutupnya.