Sintang, Kalbar – Mobil ambulan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang yang membawa jenazah almarhum Wakil Bupati Sintang Sudiyanto dari Pontianak tiba di rumah duka kediaman pribadi di Mungguk Serantung Gang Efata pada Minggu (19/9) sekitar pukul 14.10.
Kedatangan jenazah Sudiyanto langsung disambut isak tangis pihak keluarga dan pelayat yang telah menunggu siang itu. Bahkan, istri Sudiyanto yakni Maria Magdalena terus menangis begitu peti jenazah dikeluarkan dari ambulance untuk dibawa ke kediaman.
Tak kuasa menahan kesedihan, langkah kaki Maria Magdalena tampak gontai dan terus menangis menuju kediaman. Ia bahkan harus dibopong oleh pihak keluarga dari depan pagar hingga masuk ke dalam rumah.
Setelah dikeluarkan dari ambulence, peti jenazah langsung diangkat dan dibawa menuju ruang tamu kediaman pribadi almarhum. Di dalam rumah juga sudah menunggu para suster, pengurus DPP Maria Ratu Semesta Alam dan keluarga besar almarhum.
Turut juga menyambut kedatangan jenazah kedua putra almarhum. Hadir di rumah duka Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, para asisten, staf ahli Bupati Sintang, Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Kepala Bagian, Kepala Bidang dan staf di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Peti jenazah dibuka oleh pihak keluarga, untuk memberikan kesempatan kepada para pelayat yang ingin melihat almarhum terakhir kalinya. Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah, duduk diantara kedua putra almarhum, saat para kepala OPD, Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan staf di Lingkungan Pemkab Sintang melayat.
Pihak keluarga bersama Dewan Pastoral Paroki Maria Ratu Semesta Alam Sungai Durian merencanakan malam ini pukul 19.00 WIB akan melaksanakan ibadat arwah yang akan dipimpin oleh RD. Siprianus Awan Botan.
Sementara besok Senin, 20 September 2021, pukul 09.00 WIB, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka menuju Gereja Katolik Maria Ratu Semesta Alam untuk dilakukan Misa Requiem.
Hingga Minggu sore, para pelayat terus berdatangan ke rumah duka. Ucapan duka cita terus mengalir dari berbagai pihak karena merasa sangat kehilangan sosok salah satu putra terbaik Kabupaten Sintang.