Sintang, Kalbar – Wilayah Kabupaten Sintang yang luas, membuat pekerjaan membangun infrastruktur di daerah ini menjadi hal yang berat.
Wakil ketua DPRD Sintang Terry Ibrahim menganggap, membangun infrastruktur Kabupaten Sintang di 14 Kecamatan tak semudah membalik telapak tangan.
“Pembangunan infrastruktur adalah pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah daerah,” katanya.
Dia mengatakan, membangun jalan dan jembatan tidaklah semudah mengembalikan telapak tangan. Sebab, membutuhkan dana yang sangat besar. “Kalau melihat kemampuan APBD saat ini, memang tidak mencukupi untuk menangani kondisi infrastruktur,” katanya.
Terry berjanji akan terus mendorong Pemkab Sintang untuk terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur.
“Tapi semua itu, jelas kita sesuaikan dengan kemampuan APBD kita,” tutur Terry.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengakui, infrastruktur dasar seperti Jalan, Jembatan, Pendidikan, dan Kesehatan masih menjadi persoalan yang belum dapat diatasi secara merata. Tapi, Pemkab Sintang terus berupaya menekan persoalan tersebut.
“Makanya kita kerja keras untuk menangani kegawatdaruratan infrastruktur yang saat ini telah menjadi prime mover pembangunan kita. Masalahnya, ya… lagi-lagi soal pendanaan saja,” ungkap Jarot.
Pemerintah Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat tahun ini mengalokasikan dana belasan miliar rupiah yang akan digunakan untuk mengurangi jumlah desa terisolir.
Menurut Kabid Jalan Desa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, Suryadi saat dihubungi di Sintang, Kamis, alokasi dana tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebesar Rp2,9 miliar.
Kemudian, dari Dana Alokasi Umum sebesar Rp8,1 miliar sehingga totalnya mencapai Rp11 miliar.
“Dana itu diperuntukan bagi pembangunan jalan antardesa, yang selama ini belum terkoneksi akses transportasi,” kata Suryadi.
Ia melanjutkan, dana sebesar Rp2,9 miliar dari DAK disebar ke tiga kecamatan yakni Kecamatan Ambalau, Serawai dan Kayan.
Sedangkan anggaran dari DAU ini disebar ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang. “Kalau dari DAU, lebih diarahkan untuk peningkatan jalan antardesa, yang tadinya rusak atau masih jalan tanah, akan diperbaiki,” katanya.
Ia mengatakan, pada tahun 2017, Pemkab Sintang juga mendapatkan DAK untuk pembangunan jalan antardesa, khususnya bagi desa yang masih terisolir.
“Sejumlah desa yang masih terisolir di antaranya Desa Lingkar Bukit Rabung dan Desa Sungai Kelik di Kecamatan Ketungau Hulu akibat tidak tersedianya infrastruktur,” kata Suryadi.
Selain di Ketungau Hulu, kata Suryadi, di Kecamatan Kayan Hulu juga masih terdapat desa yang sangat terisolir di antaranya Desa Tanjung Biru, Kecamatan Kayan Hulu.
Sedangkan di Kecamatan Serawai, Desa Baras Senabung juga masih terisolasi karena tidak ada akses jalan darat menuju desa itu.
Kemudian kata Suryadi, akses jalan darat dari Serawai ke Desa Baras Senabung sepanjang 18 kilometer juga dibangun.
“Untuk pembangunan jalan antardesa ini, Pemkab Sintang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp11 miliar di tahun lalu,” kata Suryadi.