Sintang, Kalbar – Anggota DPRD Sintang, Hamzah Sofian menilai Kota Sintang akan semakin cantik, dan banyak dikunjungi wisatawan jika memiliki waterfront city. “Saya rasa, pembangunan waterfront city di Kota Sintang menjadi suatu kebutuhan bagi pengembangan kota,” katanya.
Menurut Hamzah, tepian sungai di Kota Sintang harus segera ditata, agar kota ini terlihat layaknya kota modern yang tertata dengan baik.
“Dengan adanya waterfront di tepian sungai, kawasan tepian sungai terhindar dari kumuh,” katanya.
Menurut Hamzah, pembangunan waterfront di Kota Sintang sudah menjadi suatu kebutuhan. Pemkab dimintanya untuk bekerjasama dengan Pemprov atau mencari dana di pusat, bagi pembangunan waterfront city ini.
Hamzah menyatakan, pihaknya akan sangat mendukung upaya Pemkab Sintang mempercantik Kota Sintang dengan waterfront city. Keberadaan waterfront city menurut Hamzah, dapat memberikan dampak bagi kemajuan daerah. Terutama dampak ekonomi dari sektor pariwisatanya.
Pendapat yang sama juga disampaikan anggota DPRD Sintang, Abdul Razak. Menurut dia, sektor pariwisata akan berkembang dengan adanya waterfront. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kota ini. Salah satunya, dengan ada waterfront city, para usaha kecil menengah dapat membuka usahanya di waterfront tersebut. “Jadi geliat ekonomi akan tumbuh di kawasan tepian sungai,” jelasnya.
Menurut Razak, pembangunan waterfront city memang tidak bisa dilakukan menggunakan dana APBD Sintang. Sebab, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan waterfront sangatlah besar.
Saran Razak, Pemkab Sintang dapat meminta bantuan pemerintah pusat atau bekerja sama dengan pihak swasta untuk pembangunannya.
“CSR perusahaan bisa digunakan untuk pembangunan waterfront. Karena ini adalah fasilitas publik,” saran dia.
Menurut Razak, waterfront inipun akan semakin cantik jika dilengkapi dengan ruang terbuka hijau. “Saya membayangkan waterfront ini akan menjadi wajah indah Kota Sintang,” katanya.
Namun, perencanaan pembangunan waterfrontcity harus matang, dan menyesuaikan lahan yang ada. Termasuk kondisi lahan di tepian sungai. Jadi, lanjutnya, grand design awal sangat menentukan.
Plt Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang, Zulkarnaen mengatakan, pihaknya berencana membangun taman di Daerah Aliran Sungai (DAS), untuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) di Kabupaten Sintang.
“Kita sedang mencari lokasi DAS yang tepat untuk membangun taman ini,” katanya, belum lama ini.
Zulkarnaen mengatakan, taman DAS ini akan dibangun sepanjang 1 km. Sehingga dibutuhkan lokasi DAS yang panjangnya mencapai 1 km. Di sepanjang DAS tersebut, akan ditanam rumput yang bagus, bunga, pohon, kursi dan lampu lampu.
“Taman DAS ini akan menjadi RTH baru bagi masyarakat kota untuk mereka menghilangkan lelah,” ujarnya.
Zulkarnaen menjelaskan, konsep pembangunan taman DAS ini tidak mengubah fisiknya. Taman akan mengikuti gaya alam yang ada. Pemkab hanya menata rumputnya, tanaman bunga dan tempat duduknya.
“Saya inginnya panjangnya 1 km, sehingga orang puas jalan dari ujung ke ujung,” kata dia.
Pembangunan taman DAS tidak memerlukan dana yang besar seperti membangun water front city. Sebab ini hanya penataan DAS.
“Kita menata tanamannya saja dan membuat jalan inspeksi yang hanya bisa jalan kaki sepanjang 1 km. Kemudian ada tempat peristirahatannya, warung kopinya,” ujarnya.
Konsep pembangunan taman ini sedang dimatangkan dan sedang mencari lahan yang mana cocok, sebagai tempat wisata baru.