Peduli Masyarakat Perbatasan, PT DAP Bangun Jembatan Ketungau III

Sintang, Kalbar – PT Duta Agro Prima (DAP) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap minimnya infrastruktur jalan dan jembatan di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia, khususnya di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang. Kali ini, kepedulian PT DAP tidaklah tanggung – tanggung. Perusahan perkebunan sawit tersebut membangun satu unit jembatan rangka baja di Desa Empunak Tapang, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang.

Jembatan yang kemudian diberi nama Jembatan Ketungau III itu diresmikan langsung Bupati Sintang, Jarot Winarno pada Rabu (28/8). Hadir juga dalam peresmian, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus dan sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Ketungau Hulu.

GM Area 4B, Santo Limbong mengatakan, jembatan yang membentang sepanjang 85 meter dan lebar 6 meter ini menggunakan konstruksi dari rangka baja dan pondasi beton. Jembatan Ketungau III mulai dibangun pada Maret 2022 lalu.

“Proses pengerjaan pembangunan jembatan membutuhkan waktu selama 2 tahun dengan total dana Rp13,7 miliar. Dana tersebut dari CSR kami. Dengan dana itu, kami membangun jembatan menggunakan material terbaik agar jembatan kokoh,” kata Santo Limbong.

Dia menjelaskan, bentang jembatan utama Ketungau III menggunakan sistem pondasi dalam dan tiang pancang berjumlah 90 titik. Satu tiang pancang berukuran 250×250 mm dan memiliki daya dukung 45 ton pertiang pancang. Sehingga membuat jembatan tersebut sangat kokoh.

Menurutnya, kehadiran Jembatan Ketungau III menjadi hadiah Istimewa yang dipersembahkan untuk masyarakat Ketungau Hulu. Jembatan ini memang sudah lama diimpikan masyarakat sekitar karena sangat membantu hilir mudik dan mobilitas warga, seperti untuk menunjang jalur transportasi angkutan TBS perusahaan.

“Kami sangat percaya kualitas infrastruktur yang baik, berperan penting memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap dengan beroperasionalnya Jembatan Ketungau III membuat mobilitas warga akan meningkat, mempermudah akses ke berbagai layanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.

Dia mengharapkan, Jembatan Ketungau III tidak hanya akan memperlancar arus barang dan jasa tapi juga memperkuat kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat Ketungau Hulu. Dia yakin aksesbilitas yang baik, jalur transportasi yang tidak sulit dapat membuat wilayah sekitar berkembang karena terintegrasi.

Sebelum jembatan ini dibangun, warga dari desa-desa seperti Lubuk Tapang, Nyelawai, Sebadak, Sampai Sebangkong saat hendak ke kota kecamatan harus melewati jalan yang lebih jauh dan menyeberang sungai.

GM Humas & CSR, Paulus Nokus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung dan memperlancar proyek ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jarot Winarno dan Wakil Bupati Melkianus, unsur Pemkab Sintang, Sekretaris Daerah, Dinas-Dinas terkait yang terus memberikan dukungan kepada perusahaan dalam proses pembangunan jembatan sehingga terealisasi, terbangun dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami mengucapkan terima kasih pada masyarakat Ketungau Hulu yang membantu dalam proses pembebasan lahan, sehingga proses pembangunan jembatan berjalan lancar. Terima kasih atas kesabaran dan kerja sama warga selama proses pembangunan. Semoga Jembatan Ketungau III menjadi simbol kemajuan dan harapan baru bagi seluruh komunitas,” kata Paulus Nokus.

Ia sangat berharap kepada seluruh elemen masyarakat agar menjaga investasi perkebunan kelapa sawit yang ada di Ketungau Hulu.

“Tentu investasi ini harus dijaga, baik langsung maupun tidak langsung, karena PT DAP telah memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat setempat,” jelasnya.

PT. DAP adalah Perusahaan Perkebunan kelapa sawit yang berdiri sejak Tahun 2012 Dalam kegiatan operasionalnya PT. DAP senantiasa melakukan praktek terbaik dan berkomitmen pada prinsip berkelanjutan. (tantra)