Kayong Utara, Kalbar – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (SP3APMD) dan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (DinkesKB) Kabupaten Kayong Utara menggelar Hari Anak Nasional dan Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024. Kegiatan tersebut diadakan untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN), yang berlangsung di Aula Istana Rakyat, Sukadana, pada Selasa (23/07).
Adapun tujuan dari penyelenggaraan Hari Anak Nasional ini adalah sebagai bentuk penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa, serta untuk mendorong penyelesaian berbagai permasalahan seperti kekerasan, perkawinan anak, dan lainnya guna mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas. Hal itu disampaikan Kadis SP3APMD Kayong Utara, Nendar Soeheri saat memberikan sambutan, Selasa, (23/7).
“Satu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan sebagai upaya pemenuhan anak, kedua peningkatan peran keluarga dalam pengasuhan anak ketiga penurunan kekerasan terhadap anak yang tahun-tahun ini terus yang sangat marak terjadi di Kabupaten itu kayong Utara,” papar Nendar.
“Sehingga dari dinas SP3APMD bekerjasama dengan KPAD dan juga kepolisian Kabupaten Kayong Utara dan para peserta psikolog untuk memberikan perlindungan terhadap persoalan yang muncul di Kabupaten Kayong Utara ini yang keempat penurunan pekerjaan anak yang kelima pencegahan perkawinan anak,” tambahnya.
Sementara itu, Kadinkes KB Kabupaten Kayong Utara, Maria Fransisca mengatakan bahwa kegiatan tim folio ini berjumlah sebanyak 18.824 anak dengan sasaran anak usia 0 sampai 59 bulan sejumlah 8.354 usia PAUD dan TK sejumlah 4.314 dan anak usia SD sejumlah 6.156.
“Kita semua diminta untuk mencapai target sebesar minimal 95% artinya semua anak-anak yang hadir di sini yang berusia 0 sampai 7 tahun harus diimunisasi polio,” terang Fransisca.
Selain itu, Fransisca menambahkan, untuk memberikan perlindungan anak juga memerlukan kerja sama antara semua pihak termasuk Dinas SP3APMD, KPAD, Kepolisian serta pihak terkait lainnya.
“mungkin kalau ada yang belum mendapat bayangan penyakit polio itu seperti apa, sering kita melihat bahwa seorang anak di bawah 15 tahun tiba-tiba lumpuh sedang apa, sedang sehat-sehatnya tetapi tiba-tiba lumpuh seperti itu, pemberian pelayanannya baik itu di sekolah TK Paud SD kemudian di Posyandu bahkan di fasilitas pelayanan kesehatan dan periode kedua atau putaran kedua akan dilaksanakan pada 6 sampai 12 Agustus 2024 jadi anak-anak kita perlu mendapatkan Dua kali imunisasi polio ini yang diberikan secara tetes tetes ya,” jelasnya.
“Dasar lengkap itu baru mencapai 44,66% pada tahun 2023 bagaimana kita mau melindungi anak-anak kalau cakupan imunisasi baru 44,66%, padahal kita membutuhkan lebih dari 85% anak-anak kita terimunisasi baru bisa memberikan perlindungan menyeluruh se-kabupaten,” ungkapnya. (Diskomi
nfo)