Sekda Kalbar Lakukan Sidak Perdana di RSUD DR Soedarso

68

Pontianak, Kalbar – Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso yang juga merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson bersama Anggota Dewan Pengawas, Eko R Suhardiman, dan Kepala Bidang Penunjang RSUD dr. Soedarso, Purwitasari, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) perdana di RS milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (26/4).

Usai melaksanakan sidak, Ketua Dewas RSUD Soedarso mengatakan, sidak tersebut dalam rangka menindaklanjuti keluhan pasien mengenai sarana dan prasarana di RS tersebut. 

“Berdasarkan hasil kunjungan kami, RSUD dr. Soedarso memang masih kekurangan sarana dan prasarana. Seperti waktu tunggu di IGD yang masih lama, sehingga beberapa pasien menunggu lebih  dari 7-8 jam. Sedangkan masa tunggu ideal paling lama 6 jam. Setelah kami lihat, ruang antara di RS Soedarso sangat terbatas, sedangkan RS ini menjadi RS rujukan di Kalimantan Barat dan sebagai RS pemerintah yang melayani Jaminan Kesehatan Nasional BPJS. Jadi, dengan dibangunnya gedung baru, diharapkan keluhan masyarakat tidak banyak lagi,” ungkapnya.

Ia mengatakan, dengan terbatasnya jumlah tempat tidur yang dimiliki RS rujukan di Kalbar dinilai masih menjadi kendala dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pasien.

“Saat ini hanya RSUD dr. Soedarso, RS Bhayangkara Anton Soedjarwo dan RS Untan yang melayani pasien menggunakan BPJS di Kalimantan Barat. Jadi, bisa dipahami apa penyebab masih kurangnya tempat tidur yang kita miliki,” ujar Harisson.

Ia berpesan, terkhusus untuk Direktur RSUD dr. Soedarso, yakni membuat pasien merasa nyaman dan merasa seperti berada di rumah saat menjalani masa rawat inap. 

“Jadi, pelayanan kita harus benar-benar ramah. Saya menyarankan kepada manajemen RSUD dr. Soedarso untuk membuat program, seperti ada bulan atau tanggal tertentu melaksanakan program “Soedarso Menyapa”. Kami akan uji coba semua perawat dan karyawan untuk menyapa pasien agar pasien bisa merasa tenang dan nyaman,” pungkasnya.