Singkawang, Kalbar – Sebagai Kota paling Toleran di Indonesia, Kota Singkawang kini semakin dikenal dan mendapat banyak perhatian. Tak terkecuali bagi Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi bersama rombongan yang berkunjung untuk melihat bagaimana potret kehidupan toleransi di Kota Singkawang.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro didampingi Staf Ahli Bidang Politik, Hukum dan Pemerintahan, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Singkawang dan Ketua FKUB Kota Singkawang di Ruang Kerja Wali Kota, Jumat (12/1).
Ayu Kartika Dewi menyampaikan, kunjungannya ini dengan tujuan untuk mempelajari secara langsung mengenai keberhasilan Kota Singkawang dalam mengelola masyarakat dan daerahnya hingga menjadi yang paling Toleran di Indonesia.
“Jadi tujuan saya sebagai Staf Khusus Presiden yang memang mengelola bidang toleransi, adalah untuk berkunjung ke Kota yang sudah berkali-kali mendapatkan penghargaan dari SETARA sebagai Kota paling toleran di Indonesia. Dan untuk belajar langsung dari pemimpin yang memang bisa mengelola daerah dan masyarakatnya agar daerahnya bisa toleran.” ucapnya.
Ayu Kartika Dewi menyebut, banyak pembelajaran menarik yang didapat dari diskusi dan kunjungan kali ini. Mulai dari sisi pelayanan yang dijelaskan tidak boleh diskriminatif, cara pemenuhan human basic needs yang merata, hingga penyetaraan dalam pemenuhan lapangan pekerjaan.
“Toleransi tidak bisa hanya dengan digembar-gemborkan dengan ucapan. Tapi seluruh aspek kehidupan dan penghidupannya juga harus diterapkan. Dan seperti yang disampaikan Pj Wali Kota, banyak sekali pembelajaran yang menarik di sini. Mulai dari pelayanan yang tidak boleh diskriminatif. Dan pentingnya juga, untuk menjaga agar basic needs masyarakat dalam pemenuhan lapangan pekerjaan itu terpenuhi.” jelasnya.
Selanjutnya, pembelajaran yang ia dapat dari kunjungan ini akan direkomendasikan kepada Presiden sehingga dapat direplikasikan pada daerah-daerah lain di Indonesia.
“Pembelajaran ini akan saya catat, kemudian akan dilaporkan ke bapak Presiden dan saya rekomendasikan untuk direplikasikan di daerah lain di seluruh indonesia.” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Singkawang Sumastro sangat mensyukuri nikmat kehidupan toleransi yang ada di Kota Singkawang. Ia juga merasa bangga, karena dengan predikat ini Kota Singkawang bisa menginspirasi dan menjadi role model bagi daerah-daerah lain.
“Hendaknya kita mensyukuri nikmat toleransi, kemanfaatan dan nilai-nilainya. Sehingga pada saat ini kita dikunjungi rombongan Staf Khusus Presiden. Dan mudah mudahan dari percakapan singkat tadi ada sejumlah hal bisa dijadikan lesson dan learn. Singkawang juga bisa menginspirasi dalam hal toleransi, kerukunan umat dan moderasi beragama yang katakanlah bisa diterapkan di daerah lain.” tuturnya.
Sumastro berharap kondisi yang ada sekarang ini, tidak membuat Kota Singkawang lengah dan jumawa tetapi justru semakin menguatkan dan merawat nilai-nilai keberagaman. Dengan begitu Kota Singkawang akan menjadi nyaman dan menarik untuk dikunjungi sebagai Kota jasa dan pariwisata.
“Kita tentu bahagia bisa berbagi, dengan predikat ini bukan berarti Singkawang tidak ada dinamika. Namun yang dikedepankan adalah nilai persatuan dan kesatuannya itu yang lebih penting. Sehingga Kota Singkawang akan menjadi nyaman untuk dikunjungi dan memberikan kesan yang menarik sebagai Kota jasa dan pariwisata bagi para pengunjung.” tutupnya.