Sudah 333 Orang di Sintang Positif Covid 19

Sintang, Kalbar – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr Harisinto Linoh mengatakan, sejak kasus covid-19 muncul di Kabupaten Sintang, sudah terkonfirmasi sebanyak 333 orang yang positif covid-19. “Dari 333 orang tersebut, ada 259 yang sudah sembuh, 4 orang meninggal dunia. Saat ini ada 69 orang di Ruang Isolasi Mandiri dan 1 orang dirawat di Ruang Isolasi Khusus RSUD AM Djoen Sintang,” katanya.
Dikatakan dia, sudah 14 kecamatan di Kabupaten Sintang yang sudah terpapar covid-19. Tapi yang terbanyak Kecamatan Sintang yakni sebanyak 297 orang. “Dalam satu minggu ini, kami sudah melakukan rapid test terhadap 606 orang, 18 orang reaktif, non reaktif 586 orang. Orang Tanpa Gejala atau orang yang kontak erat dengan pasien yang positf sebanyak 1.949 orang. Jumlah di swab minggu ini ada 199 orang, yang positif ada 43 orang. “Minggu ini dua pasien yang meninggal,” terang Harisinto Linoh.
Dikatakannya dia, sejak April 2020 hingga sekarang, pihaknya sudah melakukan rapid tes terhadap 20. 324 orang. Melakukan swab terhadap 7.630 orang. Jumlah positif 333 orang. Dari 20.324 orang yang di rapid tes, 2.000 orang reaktif. Hingga sekarang sudah 58 tenaga kesehatan di Kabupaten Sintang yang terpapar covid-19.
Masih 13 orang tenaga kesehatan sedang dirawat. Sedangkan lainnya sudah sembuh. Dari grafik kasus yang ada, bulan Oktober 2020 merupakan kasus tertinggi, karena terjadi 87 kasus terkonfirmasi dalam satu minggu. Dari grafik ini, belum ada tanda penurunan kasus di Kabupaten Sintang. “Diperkirakan akan menurun pada Januari sampai Maret 202,” terang Harisinto Linoh.

Pemerintah pusat membuat peta zona resiko, yang dibuat berdasarkan angka kesembuhan, jumlah yang meninggal, dan jumlah konfirmasi baru. Sehingga Kabupaten Sintang, masuk dalam kategori zona orange atau daerah dengan resiko sedang. “Sedikit lagi, kita akan sampai ke zona merah. Senin, 16 November 2020, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akan mengumumkan peta zona resiko, mudah – mudahan Sintang tidak masuk zona merah. Kita tunggu dengan berdebar – debar,” tambah Harisinto Linoh.