Sintang, Kalbar – Tahun ini seluruh SMA, SMK dan MA di Kalbar diwajibkan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Di Kabupaten Sintang, untuk tingkat SMK, pelaksanaan UNBK yang dimulai Senin (2/4), memang berjalan lancar. Sebab semua SMK di Kabupaten Sintang telah siap melaksanakan UNBK. Semua SMK di Kabupaten Sintang telah memiliki sarana UNBK, seperti komputer yang lengkap.
Berbeda dengan UNBK SMK, pelaksanaan UNBK SMA/MA di Kabupaten Sintang terkesan sangat dipaksakan. Ketua MKKS SMA/MA se-Kabupaten Sintang, Ensawing mengungkapkan ketidaksiapan UNBK tingkat SMA/MA ini. Dia mengatakan, tahun ini sebanyak 32 SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Sintang wajib melaksanakan UNBK. Tahun lalu, hanya 12 SMA yang melaksanakan UNBK. “Tahun ini, sebenarnya banyak SMA yang belum siap melaksanakan UNBK. Tapi terpaksa melaksanakan karena pemerintah pusat mewajibkan seluruh SMA melaksanakan UNBK,” katanya.
Dia mengatakan, banyak SMA yang mengeluh. Karena mereka sebenarnya belum siap melaksanakan UNBK. Se-Kabupaten Sintang, hanya ada 12 SMA yang sudah mandiri dalam melaksanakan UNBK. Rata-rata adalah SMA di kota. Sementara SMA-SMA di kecamatan, melaksanakan UNBK harus menumpang di SMK terdekat. “Kasihan SMA-SMA di kecamatan. Mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk melaksanakan UNBK. Sebab mereka harus menumpang di SMK terdekat,” katanya.
Masih kata Ensawing, para siswa SMA juga harus menginap di SMK tempat mereka mengikuti UNBK. Para siswa juga harus mengeluarkan biaya yang besar. “Banyak Kepsek yang mengeluh. Tapi apa boleh buat, demi menyelamatkan anak bangsa. Berapa pun biaya untuk pelaksanaan UNBK, akhirnya harus dikeluarkan juga,” ungkapnya.
Pinjam Laptop Siswa
Fasilitas komputer yang kurang menjadi kendala utama pelaksanaan UNBK. Jika SMA di kecamatan harus menumpang ke SMK, untuk bisa melaksanakan UNBK. SMA di dalam kota punya cerita sendiri. Seperti SMAN 3 Sintang. Kepala SMAN 3 Sintang, Ensawing mengatakan, sekolahnya kekurangan komputer untuk melaksanakan UNBK. Sekolah ini hanya memiliki belasan komputer untuk pelaksanaan UNBK. Komputer yang ada pun, merupakan komputer tua yang dibeli pada tahun 1990 an.
“Kami belum mampu membeli komputer. Karena tidak ada bantuan dana untuk pengadaan komputer ini,” katanya.
Dikatakan dia, SMAN 3 Sintang membutuhkan 80 komputer untuk melaksanakan UNBK. Karena kurang komputer, sekolah akhirnya meminjam laptop guru dan siswa. Ada 60 laptop siswa dan guru yang dipinjam untuk melaksanakan UNBK.
Kata Ensawing, sekolah tidak bisa melakukan pengadaan komputer. Sebab sekolah tidak memiliki dana untuk pengadaan itu. Menurut Ensawing, harusnya pemerintah memberikan bantuan pada sekolah untuk pengadaan komputer ini. “Pemerintah harusnya sudah tahu kebutuhan sekolah. Tidak perlu lagilah sekolah mengusulkan kebutuhannya. Sebab di Dapodik sekolah yang dilaporkan ke pemerintah sudah jelas, tertera kebutuhan sekolah. Mulai dari wc yang rusak berat, sampai komputer yang tersedia tahun 90 an sudah tertera di dapodik,” bebernya.
Kata Ensawing, sekolah hanya mampu membeli laptop satu unit setiap tahunnya. Jadi kalau butuh 20 unit laptop, berarti butuh 20 tahun untuk membelinya.
Dewan Desak Lengkapi Sarana UNBK
Anggota DPRD Sintang, Anton mendesak pemerintah harus segera melengkapi kebutuhan komputer bagi sekolah, untuk melaksanakan UNBK. Dia mengaku prihatin, dengan kondisi sekolah yang dipaksakan melaksanakan UNBK, tapi tidak dilengkapi sarana prasarananya. “Kasihan guru dan siswa yang harus numpang ke sekolah lain untuk mengikuti UNBK,” katanya.
Menurut Anton, pemerintah memang harus lebih meningkatkan kepeduliannya pada sector pendidikan. Jika pemerintah ingin pendidikan di negeri ini maju, sarana prasarananya harus dilengkapi. “Sekolah-sekolah di pedalaman, sangat minim sekali sarana prasarananya. Sementara sekolah di pedalaman juga dituntut untuk mengikuti standar nasional dalam melaksanakan pendidikan. Inikan pekerjaan berat,” katanya.
UNBK SMK Lancar
Pelaksanaan UNBK SMK di Kabupaten Sintang pada hari pertama lancar. Sekretaris Disdikbud Sintang, Yustinus menyampaikan itu usai monitoring UNBK. Dikatakan dia, sebanyak 1.433 siswa SMK di Kabupaten Sintang mengikuti UNBK. “Hari pertama pelaksanaan UNBK di semua SMA se Kabupaten Sintang berjalan lancar,” kata dia.
Sementara itu, Senin depan, sebanyak 2.787 siswa SMA/MA akan melaksanakan UNBK. Yustinus berharap pelaksanaan UNBK SMA/ MA juga lancar.