Aktifkan Semua Posyandu Desa

Oleh : Tantra Nur Andi

Sintang, Kalbar – Sebanyak 391 Kepala Desa di Kabupaten Sintang menandatangani komitmen setiap pemerintahan desa, mengaktifkan posyandu desa. Penandatanganan ini dilakukan di Gedung Pancasila pada Jumat (24/1).

“Semua harus berkomitmen untuk tidak buang air besar sembarangan. Saya akan hadir kalau masing-masing desa akan melaksanakan deklarasi ODF. Ini sebuah komitmen yang luar biasa. Kita tahu bahwa akar masalah dari stunting, akar masalah dari masalah kesehatan di rumah tangga adalah kemiskinan. Sesudah itu buruknya sanitasi dasar dan infrastruktur pendidikan. Ketiga ini akar masalah semuanya,” beber Jarot.
Deklarasi komitmen seluruh desa di Kabupaten Sintang untuk menyelenggarakan sanitasi total berbasis masyarakat menjadi langkah untuk mengatasi stunting.

“Kalau kita BAB sembarangan, tidak cuci tangan, kebersihan makan tidak dijaga, maka setiap makanan yang dikonsumsi anak kita akan mengandung kuman. Ketika masuk ke dalam usus, maka usus tidak akan menyerap gizi makanan tapi usus sibuk untuk mematikan kuman. Akhirnya usus anak kita seperti selang yang keras sehingga tidak mampu menyerap makanan bergizi,” jelasnya.
Kalau 1.000 hari pertama kehidupan anak mengalami hal ini. Maka efeknya adalah terjadi kerdil, katai atau stunting. Kemudian kalau anak sudah masuk SD diberikan makanan yang bergizi sudah tidak berguna karena ususnya sudah seperti selang yang tidak mampu menyerap makanan. Sehingga 1.000 hari pertama kehidupan anak-anak, masalah ini harus diperhatikan.
“Maka saya mengajak agar sanitasi harus bagus, jamban harus ada di setiap rumah, paling tidak berbagi jamban. Tidak ada lagi berak sembarangan. Baik warga setempat maupun warga yang datang ke kampung kita. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan, setelah BAB dan cuci tangan sebelum memegang makanan, atau habis membersihkan anak kita yang habis BAB,” pesan Bupati Sintang.

Ia mengajak menjaga makanan dan air minum. Kemudian limbah dapur harus ada salurannya. Tidak boleh mengotori pekarangan tetangga. Sampah harus dibuang pada lubang. Inilah sanitasi total berbasis masyarakat. “Kalau ini kita lakukan, dan yang lain tidak kita lakukan. Masih bisa menurunkan angka stunting sampai 42 persen. Saya mohon Camat untuk membantu memonitor komitmen pemerintahan desa supaya stunting bisa kita turunkan,” tutup Bupati Sintang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harisinto Linoh menjelaskan penandatangan komitmen dari 391 desa untuk mewujudkan desa yang Open Defecation Free (ODF) dan komitmen untuk tidak ada lagi posyandu di desa yang tidak aktif. Semua posyandu di 391 desa harus diaktifkan kembali. Kegiatan hari ini bisa dilakukan karena adanya kerjasama dan dukungan dari seluruh desa. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang sudah mendukung program kesehatan sejak 2019 lalu hingga tahun 2020, untuk mewujudkan 100 persen desa ODF dan 100 persen posyandu aktif.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang Herkulanus Roni menyampaikan kegiatan penandatangan komitmen untuk pengentasan persoalan stunting yang menjadi persoalan selama ini. Ia berkomitmen untuk mensukseskan program nasional dan daerah khusus dalam hal stunting dan posyandu. Ia akan pantau kebijakan dan penganggaran 391 desa yang ada di Kabupaten Sintang khusus soal mengatasi stunting dan mengaktifkan posyandu. “Kita harap masalah stunting bisa diturunkan dan seluruh posyandu menjadi aktif. Kami siap membantu secara penuh terhadap program penurunan stunting dan mengaktifkan posyandu ini,” terang Herkulanus Roni.