Antisipasi Hoax, Polres Sanggau Kerahkan Tim Siber

“Ada beberapa satuan tugas yang kita bentuk, salah satunya membentuk cyber troops (pasukan siber). Kita sudah membentuk 70 cyber troops, kemudian membentuk lagi 120 cyber troops, dan juga membentuk lagi 200 cyber troops. Dan tanggal 3 kita akan gaungkan dalam bentuk gebyar kebhinnekaan,”

==Kompol Ricky Renerika==

 

Sanggau – Dalam Pilkada serentak 2017, media sosial menjadi salah satu wadah bagi pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya dengan menyebarkan hoax, termasuk konten berbau suku, agaman, ras dan antargolongan (SARA). Untuk mengantisipasi itu di Pilkada serentak 2018, Polres Sanggau telah membentuk pasukan cyber.

“Ada beberapa satuan tugas yang kita bentuk, salah satunya membentuk cyber troops (pasukan siber). Kita sudah membentuk 70 cyber troops, kemudian membentuk lagi 120 cyber troops, dan juga membentuk lagi 200 cyber troops.
Dan tanggal 3 bulan ini kita akan gaungkan dalam bentuk gebyar kebhinnekaan,” kata Kabag Ops Polres Sanggau, Kompol Ricky Renerika saat acara tatap muka dengan bakal pasangan calon peserta Pilkada Sanggau 2018 di Aula Kodim 1204/Sgu, Selasa (30/1/2018) lalu.

Gebyar kebhinnekaan itu, kata dia, salah satu bentuk yang coba digaungkan ke seluruh Kalbar bahwa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau akan berjalan dengan damai, aman dan tentram serta lancar. “Kita akan buktikan itu. Tapi tidak bisa hanya Polri dan TNI saja. Kami juga berharap kader, relawan dan simpatisan pendukung pasangan bakal calon ikut mendukung,” ujar Ricky.

Bagaimana caranya, lanjut dia, dengan mengabaikan hoax, jangan sampai terprovokasi. “Hoax ini sumbernya dari mana? Yang paling mudah adalah media sosial. Media sosial ini 99 persen diragukan kebenaran. Apalagi sampai percaya dengan ‘apa katanya’, janganlah,” tegas Ricky.

Masih soal cyber troops ini, sambung Kabag Ops, adalah tugas Polri membantu para pasangan calon. “Kebetulan di Sanggau ini ada dua, kita juga akan mengeliminir terjadinya kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang ingin mengacaukan pesta demokrasi di wilayah kita,” katanya.

Polri, dikatakan Ricky, punya grup facebook yang namanya Sanggau Bersatu. “Bisa masuk ke dalamnya, bisa lihat apa kegiatan-kegiatan kita, apakah kita berpihak kepada salah satu pasangan atau tidak, bisa dilihat di situ. Kemudian kalau ada informasi yang krusial silahkan sampaikan. Kita punya sistem cyber yang bisa mengantisipasi dan bisa mengetahui siapa pembuat berita. Waktunya tidak lama. Jadi kita juga membantu pihak Panwaslu untuk mengerjakan tugasnya selaku penegak aturan pesta demokrasi,” ujarnya.

Kabag Ops menambahkan, beberapa penekanan dan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengamanan Pilbup, Pilwako maupun Pilgub, betul-betul menjadi atensi Polri yang dibantu pihak TNI dan organisasi masyarakat peduli kamtibmas.

Polri dalam hal Pilkada menjadi leading sektor terkait terciptanya kondisi pesta demokrasi yang kondusif, aman dan damai. Dibantu TNI dan segenap masyarakat yang peduli dengan Kamtibmas, diakui Ricky, pihaknya sudah banyak berupaya bagaimana menciptakan situasi yang betul-betul adem.

Untuk itu, diharapkan selain upaya-upaya baik TNI, Polri dan Ormas peduli kamtibmas. Seluruh kader parpol yang berlomba-lomba dalam pesta demokrasi ini juga ikut andil dalam menciptakan kondusifitas tersebut.

“Upaya yang sudah kita lakukan salah satunya bersinergi TNI dan Polri, berupaya memberikan satu sinyal pada masyarakat khususnya di Kabupaten Sanggau ini bahwa kami berpegang teguh pada netralitas. Artinya, kita tidak bisa berpihak ke satu sisi. Bagaimana kita berupaya seperti itu, tentunya kita juga perlu dibantu teman-teman dari kader-kader parpol maupun yang lain-lain tekait dengan masalah sikap kita. Jangan paksakan sikap kita untuk berpihak,” pungkas Ricky. (zul)