ASN Harus jadi Contoh Masyarakat dalam Penerapan Prokes

Sintang, Kalbar – Banyak pesan disampaikan Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto disela inspeksi mendadak (sidak) penerapan protokol kesehatan (prokes) di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melakukan pelayanan publik, Selasa 4 Mei 2021.

Salah satunya adalah meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi contoh bagi masyarakat dalam penerapan prokes. “Saat di tengah masyarakat juga, ASN harus bisa mengingatkan warga agar disiplin prokes,” kata Sudiyanto.

Apa yang disampaikan Sudiyanto bukannya tanpa alasan. Menurutnya, kita seringkali bisa menyuruh orang lain patuh. Tetapi kita sendiri malah tidak patuh. “Penularan COVID-19 tidak lewat binatang, tetapi antar manusia. Jangan lelah untuk mengingatkan masyarakat yang berurusan ke OPD untuk menerapkan protokol kesehatan,” imbaunya.

Untuk OPD yang melakukan pelayanan publik, Sudiyanto memberikan beberapa saran agar penerapan prokes berjalan dengan baik dan dipatuhi pengunjung.

“Saya minta tugaskan satu orang staf di pintu depan. Kemudian, arahkan sesama ASN yang baru datang dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kita untuk mencuci tangan. Kalau mereka tidak pakai masker, berikan masker,” saran Sudiyanto.
Pria yang akrab disapa Pak Udit ini juga memberikan saran agar OPD memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi pelayanan yang dilakukan. Serta untuk mengingatkan tentang pentingnya mematuhi prokes.

“Gunakan media sosial atau media komunikasi apa saja yang dimiliki OPD. Atau bahkan milik pribadi untuk memberikan motivasi dan mengingatkan orang lain dalam menerapkan protokol kesehatan,” imbaunya.

Berkaitan dengan pelaksanaan sidak, tidak terlepas karena melihat sudah beberapa OPD yang melakukan lockdown akibat ada stafnya yang tertular COVID-19. “Oleh karena itu, Kepala OPD, Sekretaris, Kabid dan Kasi disemua OPD agar mengingatkan jajarannya,” pesannya.

Sudiyanto mengungkapkan, hasil sidak menunjukan semua OPD sudah menerapkan protokol kesehatan. “Semua OPD sudah menyiapkan sarana cuci tangan dan menjaga jarak tempat duduk. Sidak ini untuk mencegah klaster perkantoran. Lockdown oleh beberapa OPD untuk menekan penularan COVID-19 di OPD tersebut. Itupun tidak lama ada yang dua hari dan tiga hari,” jelasnya.