Sintang, Kalbar – Bupati Sintang Jarot Winarno mengungkapkan bahwa kasus corona di Bumi Senentang khususnya pada bulan April 2021 ini masuk dalam varian yang ganas, beda dibanding sebelumnya. “Di bulan April ini, ada yang meninggal masih muda. Umurnya 32 tahun. Tanpa penyakit penyerta. Murni karena corona,” ungkap Jarot saat konferensi pers perkembangan COVID-19 Kabupaten Sintang, Senin 19 Maret 2021.
Dengan adanya fakta tersebut, Jarot berharap persepsi masyarakat terhadap resiko terkena corona kembali tinggi. “Sekarang ini persepsinya rendah. Apalagi sudah sudah ada vaksinasi. Maka, masyarakat perlu diedukasi agar semakin disiplin melakukan 5 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” imbaunya.
Karena, sambung Jarot, kalau masyarakat tidak diedukasi maka risk percepcion atau persepsi resiko masyarakat terhadap corona akan rendah. “Tak ape bah kena corona, paling 10 hari isolasi mandiri sudah sehat lagi. Malah dapat antibodi dari pada nunggu vaksinasi lama. Kadang-kadang mereka (masyarakat-red) berpikir begitu,” katanya. Selain itu, yang harus dipahami masyarakat adalah imunitas kelompok melalui program vaksinasi corona akan sangat lama. Vaksinasi tidak akan tuntas pada Juli 2021 ini. Sementara orang yang divaksin, masih bisa kena corona karena efektivitas hanya 60 persen.
“Vaksinasi ini termasuk mengurangi resiko kita kena corona. Apalagi kalau terjadi kalau imunitas kelompok. Tapi tidak bisa diandalkan hanya satu-satunya cara mencegah corona. Yang terpenting adalah patuh dengan protokol 5 M,” tegas Jarot.
Jarot mengungkapkan, pada bulan April ada 11 kasus meninggal dunia. Artinya case fatality rate antara 4,2 atau 4,3 persen. Sementara case fatality rate dunia rata-rata 4-5 persen. “Jadi, dengan 4 persen angka kematian saja sangat tinggi. Padahal, dari awal kasus corona sampai sekarang hanya 1,3 persen yang meninggal dunia dari total 1.642 kasus yang ada,” ucapnya.