Dewan Perjuangkan Semua Desa Terakses Jaringan Telekomunikasi

Sintang, Kalbar – Masih banyak desa di Kabupaten Sintang, yang belum terakses oleh jaringan telekomunikasi. Diantaranya, desa – desa yang ada di Kecamatan Binjai, Ketungau Hilir, Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Serawai dan Ambalau.

Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Melkianus mengatakan, jaringan telekomunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Jadi sudah sepantasnya, warga yang tinggal di daerah pedalaman dapat menikmati akses jaringan seluler ini.

“Saya berharap ada pemerataan pembangunan tower jaringan telekomunikasi. Jadi seluruh wilayah di Kabupaten Sintang dapat terakses jaringan telekomunikasi. Bukan hanya masyarakat di perkotaan saja yang menikmatinya,” kata Melkianus.

Anggota DPRD Sintang dari Dapil Ketungau ini mengaku, merasakan betapa sulitnya tidak ada sinyal seluler, ketika melakukan kunjungan kerjanya di pelosok desa yang berada di Ketungau.

“Masyarakat kita di pelosok banyak memiliki anak yang sekolah dan kerja di daerah perkotaan. Tentu mereka sangat memerlukan sekali sinyal seluler untuk komunikasi, agar mereka dapat mengetehui keadaan sanak saudaranya,” katanya.

Melkianus berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui bidangnya masing-masing, agar dapat terus melakukan pemerataan sarana komunikasi di wilayah pelosok, sehingga sinyal seluler dapat dinikmati semua kalangan masyarakat.

“Jadi dengan begitu semua dapat menikmatinya, tak hanya masyarakat di kota yang menikmatinya,” katanya.

Senada disampaikan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sintang, Heri Jambri. Ia berharap pemerintah bisa membangun tower di perbatasan, maupun di dearah terpencil. Pasalnya, masih banyak daerah yang belum tersentuh jaringan telekomunikasi. Sementara kemajuan teknologi informasi berkembang pesat, sebagai pendukung komunikasi maupun bertransaksi melalui smartphone

“Di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia di Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah, sampai kini masih banyak desa yang belum tersentuh jaringan komunikasi. Kondisi ini tentu menyulitkan masyarakat untuk berkomunikasi,” katanya.

Ia berharap Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk segera merealisasikan keinginan masyarakat. Tanpa dukungan teknologi, agak susah suatu daerah akan maju. Sebab masyarakat mau telepon saja susah. Apalagi perkembangan informasi, akan sulit didapat dengan cepat.

Sarana telekomunikasi di daerah perbatasan menjadi hal yang harus segera diperhatikan oleh Pemerintah. “Sarana telekomunikasi itu paling penting, apalagi di daerah perbatasan. Hanya dengan adanya sarana telekomunikasi yang layak, maka akses masyarakat di daerah perbatasan menjadi lebih terbuka dengan dunia luar,” ujarnya.

Heri Jamri menyampaikan, pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Sintang untuk dapat menyediakan tower-tower di daerah pedalaman dan perbatasan. Sehingga masyarakat di daerah pedalaman dan perbatasan tak lagi merasa terisolir dengan informasi baik bersifat lokal, nasional dan internasional.

“Harapan kita Pemerintah segera membuat tower telekomunikasi di daerah perbatasan agar masyarakat, terutama perangkat daerah di wilayah tersebut, bisa mengakses informasi dunia luar,” katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Florensius Ronny mengatakan, usulan pembangunan tower selalu disampaikannya pada pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten. Tahun 2020, usulan pembangunan tower di Kabupaten Sintang ke Kominfo ada 70 titik. Namun, yang disetujui 64 titik.

Dikatakan Ronny, usulan pembangunan tower telekomunikasi juga disampaikannya untuk desa – desa di Kecamatan Kelam Permai.

“Tower di Sungai Pukat kemungkinan dibangun tahun 2021. Nantinya, jika setelah dibangun tower di Sungai Pukat sinyalnya tidak sampai ke Desa Gemba Raya atau Desa Pelimbing. Maka kita akan mengusulkan lagi pembangunan tower di desa sekitar pada tahun berikutnya. Mudah-mudahan sebelum tahun 2024 semua desa sudah bisa mengakses sinyal telekomunikasi,” ucapnya.

Dikatakan Ronny, pemerintah Kabupaten Sintang sebetulnya bisa membangun tower. Namun sebatas tower Base Transceiver Station (BTS). Atau tower mini. Jangkauannya juga tidak terlalu jauh.

“Masalah jaringan telekomunikasi ini sangat penting. Karena bukan hanya sebagai media komunikasi biasa. Saat ini, juga digunakan sebagai penunjang pendidikan anak-anak kita yang sedang belajar daring dimasa pandemi COVID-19,” pungkas Ronny.