Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno menegaskan, profesi guru itu merupakan satu kemulian, martabat dan gengsi. Untuk itu, dirinya meminta para guru di Kabupaten Sintang harus menjaga kehormatan profesinya sebagai guru. Terlebih diera millenial ini, dimana era teknologi serba instan dan canggih. Sehingga tumbuh kembangnya media sosial yang bisa menimbulkan hal buruk dan baik. Itu harus di jaga. “Kalau sampai kita tidak benar perbuatan, tingkah laku, dan pikiran, postingan di medsos bisa merendahkan martabat kita sebagai guru,” katanya.
Menurut Jarot, tugas guru itu lebih berat dari yang lain, oranglain boleh berbuat salah, guru tidak boleh. Karena guru itu di gugu dan di tiru.
Jarot mengatakan, kegiatan porseni sangat penting karena menggabungkan antara olahraga dan kesenian untuk memperhalus jiwa, fisik dan budi pekerti. Porseni ini merupakan wadah silaturrahmi untuk saling bertukar pengalaman, bertukar pikiran, menggalang solidaritas sesama guru. “Jadi porseni ini menggabungkan kegiatan olahraga dan kesenian. Seni dan agama itu mengetuk pintu hati yang sama. Sebagai guru kita diajarkan untuk menjaga moral dan akhlak generasi muda supaya baik,” kata Jarot.
Sementara Wakil Ketua PGRI Kabupaten Sintang Edy Sunaryo mengatakan kegiatan Porseni PGRI sudah dilaksanakan di tingkat kecamatan dan hari ini merupakan hari puncak kegiatan untuk tingkat Kabupaten yang diikuti oleh perwakilan dari masing-masing 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang.
“Tim yang juara satu akan mewakili Kabupaten Sintang untuk tingkat Provinsi Kalbar di Kabupaten Ketapang,” katanya.