Pontianak, Kalbar – Beberapa kawasan akan dilakukan pembenahan serta penataan sebelum mulai dilakukan penilaian pada bulan Juni mendatang. Untuk itu Pemerintah Kota (Pontianak) tengah mempersiapkan diri untuk meraih predikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk tahun 2022, di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (12/4).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Saptiko menyampaikan, sebelumnya pihaknya sudah mendapat pembinaan dari KLHK dengan melakukan peninjauan ke titik penilaian serta sosialisasi. Dia menjelaskan, pengisian Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah (Jakstrada) juga sudah dilakukan sampai dengan tahun 2021.
“Pengelolaan sampah kita sudah lebih 70 persen. Pengurangan sampah kita di tahun 2021 sekitar 22 persen,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa telah disiapkan upaya untuk pemenuhan klasifikasi dari KLHK. Minimal Kota Pontianak dapat berpartisipasi di dua kategori Adipura, yaitu penanganan sampah dan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Nanti tim penilai akan datang untuk memvalidasi data neraca pengelolaan sampah, kualitas sistem pengelolaan sampah dan RTH kota,” jelas Saptiko.
Ia mengatakan, beberapa tempat yang akan dinilai fisiknya seperti pemukiman menengah, jalan arteri dan kolektor, pasar tradisional, pertokoan, perkantoran, sekolah, rumah sakit, puskesmas, hutan kota, taman, hingga pemukiman pasang surut. Seperti, kebersihan, keteduhan dan pengelolaan sampah menjadi yang dinilai nantinya.
“Terpenting haruslah bersih, termasuk selokan. Kemudian keteduhan (banyak pohon) dan ada pengelolaan sampah, baik pemilahan maupun pengomposan,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan mengajak masyarakat Kota Pontianak untuk berpartisipasi dalam upaya meraih predikat Adipura ini. Menurutnya, yang paling penting adalah menjaga nilai-nilai lingkungan dan kepedulian terhadap alam.
“Mari kita masifkan gerakkan peduli lingkungan, dengan begitu tentunya selain Adipura, kita juga bisa meraih banyak penghargaan lain. Yang paling penting kepedulian kita dengan bumi,” ujarnya.
Kepada tim kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari dinas terkait, pegiat lingkungan dan akademisi, Bahasan mengimbau adanya kesungguhan dari setiap individu. Apa yang telah direncanakan dengan matang tersebut, dia meminta untuk terlaksana.
“Persiapan kita ada satu bulan lebih, saya minta untuk benar-benar dilaksanakan apa yang sudah kita bahas ini. Apalagi yang kita tau, tidak mudah untuk mendapatkan Adipura,” tutup Bahasan.