Mess Bandiklat jadi Ruang Isolasi

Sintang, Kalbar – Untuk mengantisipasi terjadi lonjakan pasien corona yang memerlukan perawatan, Satgas COVID-19 Kabupaten Sintang kembali menyiapkan Mess Badan Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Sintang (BKPSDM) untuk Ruang Isolasi Mandiri (RIM) . Untuk melihat kesiapan itu, Bupati Sintang Jarot Winarno bersama Wakil Bupati Sintang meninjau secara langsung, Senin 19 April 2021. Turut mendampingi Kadis Kesehatan Sintang, dr. Harysinto Linoh, Direktur RSUD Ade M Djeon Sintang dr. Rosa Trifina, Kadis Perkim Sintang Zulkarnaen.

Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, peninjauan dilakukan guna mengantisipasi jika ruang isolasi khusus dan Rusunawa di RSUD Ade M Djeon Sintang penuh. “RIM ini buat jaga-kaga karena Bed Occupancy Ratio (BOR) atau penggunaan tempat tidur baik di ruang isolasi mandiri dan isolasi khusus di RSUD Ade M. Djeon Sintang serta Rusunawa sampai 80 persen,” jelasnya.

Saat ini 34 tempat tidur sudah terisi 30. Jika hari ini 10 orang saja perlu dirawat, maka kapasitas tempat tidur tidak cukup. “Jadi kita siapkan diberbagai tempat. Salah satunya di gedung Diklat ini. Kalau terjadi sesuatu kita siapkan 6 ruang isolasi ini bagi pasien yang memerlukan tindakan medis,” tambahnya.

Selain itu, Jarot menjelaskan bahwa disiapkannya gedung diklat BKPSDM ini sebagai ruang isolasi mandiri guna memberikan rasa tenang kepada masyarakat, agar semua bisa ditangani. Sementara untuk tenaga medis di RIM 2 ini sudah disiapkan baik itu perawat dan dokter.

“Rencana kita siapkan 2 minimalnya dokter. Tapi ini baru dapat 1 dokter. Sementara untuk tenaga perawat dan sebagainya sudah cukup dengan mendayagunakan tenaga-tenaga yang ada,” katanya. Kasi Alkes dan Perbekalan dan Rumah Tangga Dinkes Sintang, M Iqbal Natadipura mengatakan RIM 2 di Mess Badan Diklat BKPSDM ini di siapkan untuk isolasi mandiri pasien corona terdiri dari 4 gedung. Yakni gedung A, gedung B, gedung C dan gedung D.

Untuk gedung A difungsikan untuk petugas medis dan ruang observasi dengan 6 tempat tidur untuk pasien positif yang memerlukan perawatan intensif karena di lengkapi peralatan medis oksigen. Untuk gedung B khusus untuk isolasi pasien wanita yang OTG dengan 13 tempat tidur. Gedung C untuk isolasi pasien pria yang OTG dengan 12 tempat tidur. “Sementara untuk gedung D lagi dipersiapan untuk isolasi keluarga bisa, tersedia 20-25 tempat tidur. Selain itu RIM 2 ini juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti CCTV dan WIFI,” pungkasnya.