Kubu Raya, Kalbar – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Perempuan, Anak, dan Disabilitas Tahun 2023 di Hotel Gardenia Kubu Raya, Kamis (2/3).
Muda menerangkan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Disabilitas merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk lebih menginklusifkan pemberdayaan dan penguatan perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
“Jadi, ini lebih menginklusifkan dan menajamkam lagi. Indikatornya jelas, semuanya berhubungan langsung dengan dimensi usia harapan hidup, dimensi pendidikan, dan dimensi ekonomi rumah tangga. Sehingga itu semua, menunjukkan angka IPM Kubu Raya bisa tertinggi dari semua kabupaten di Kalimantan Barat. Tentu ini menunjukkan bahwa yang dilakukan sudah sangat tepat,” ujarnya.
Menurutnya, Musrenbang tematik khusus perempuan, anak, dan disabilitas sangat penting untuk menjadi perekat dan memunculkan berbagai inisiatif. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kubu Raya menjadi perekatnya agar yang menjadi keresahan dan mengganggu perempuan dan anak ada solusi dan diperkuat supaya semakin waktu indikatornya semakin baik.
“Sehingga tingkat kehidupan dan kualitas di setiap rumah tangga menjadi layak dan bahagia,” tutur Bupati Muda.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyelenggaraan Musrenbang tematik melibatkan seluruh perangkat daerah dengan DP3AKB sebagai motornya.
“Musrenbang ini konsisten kita laksanakan selama tiga tahun ini dan akan terus sebagai kebijakan yang menjadi sumber inisiatif bagi semua perangkat daerah untuk memasukkan program-program unggulannya,” terangnya.
Kepala DP3AKB Kabupaten Kubu Raya Diah Tut Wuri Handayani mengatakan pada Musrenbang Tematik Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Disabilitas, yang menjadi isu yakni masih adanya kematian ibu, kematian bayi, kekerasan terhadap perempuan, dan kekerasan terhadap anak.
“Kemudian upaya pemberdayaan perempuan serta peningkatan jejaring untuk perlindungan terpadu berbasis masyarakat. Upaya untuk optimalisasi terhadap akses penyandang disabilitas,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya,terus berupaya dengan ‘kepung bakul’ untuk menyosialisasikan upaya pencegahan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak. Baik melalui masyarakat maupun sekolah dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Forum Anak Daerah maupun pesantren.
“Kami juga menyosialisasikan upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga ke desa. Yang paling penting adalah upaya pemberdayaan terhadap perempuan. Dengan perempuan yang berdaya, maka akan tercipta ketahanan keluarga,” pungkasnya.