Siap Bertarung di Pilkada Sintang, Ini Sosok Supranto Aji

Sintang, Kalbar – Nama Supranto Aji tidaklah asing di telinga masyarakat Kabupaten Sintang. Sosok Ketua KPU Sintang periode 2013 – 2018 ini, namanya kini mencuat menjadi salah satu figur yang akan meramaikan kotestasi pilkada Sintang. Dia digadang – gadang menjadi figur yang diusung oleh sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Sintang untuk bakal calon bupati Sintang. Bahkan, sejumlah masyarakat Kabupaten Sintang telah membentuk Gerakan Perubahan Sintang (GPS) untuk mengusung Supranto Aji ke kancah kontestasi Pilkada Sintang. Salah satu penggagas GPS adalah Asep Muslim.

Ditemui di kediamannya, Jumat (26/4), Asep Muslim menegaskan kembali bahwa Suprato Aji serius untuk bertarung di Pilkada Sintang sebagai calon bupati Sintang. “Bukti keseriusannya, kami telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati Sintang ke sekretariat DPD PAN Kabupaten Sintang. Selanjutnya kami akan mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati Sintang ke semua partai,” kata Asep Muslim.

Menurut Asep, Supranto Aji sangat layak untuk menjadi bupati Sintang. Karena dia memiliki pengalaman di birokrasi sebagai ASN. Tak hanya itu, Supranto Aji kenyang dengan pengalaman di organisasi, sehingga memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. “Kami melihat Supranto Aji mempunyai kemampuan menjadi seorang pemimpin,” ujar Asep.

Dikatakan Asep, Kabupaten Sintang yang begitu luas wilayahnya membutuhkan sosok pemimpin seperti Supranto Aji. Karena Supranto Aji adalah sosok yang energik dan masih muda, sehingga dinilai mampu untuk turun ke desa-desa untuk menyerap aspirasi masyarakat Kabupaten Sintang. “Sintang sangat membutuhkan pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi masyarakat sehingga tepat dalam membuat kebijakan,” katanya.

GPS kata Asep, menginginkan kemajuan Kabupaten Sintang ke depannya. Karena itu, GPS akan mencari figur yang dapat membuat perubahan di Sintang untuk diusung sebagai calon bupati Sintang dalam pilkada mendatang.
Dikatakan Asep, pihaknya sudah bersilaturahmi dengan berbagai tokoh masyarakat di Kabupaten Sintang dan sepakat akan mengusung Supranto Aji sebagai calon bupati Sintang. Kemudian pihaknya juga sedang menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik untuk mengusung Supranto Aji. “Mudah – mudahan komunikasi yang sudah kita bangun, baik ke tokoh masyarakat maupun ke partai politik, dapat diterima dengan baik,” katanya.

Seperti Ini Sosok Supranto Aji

Lantas seperti apakah sosok Supranto Aji ini? Seperti filosofi SPBU, dimulai dari nol. Begitulah gambaran sosok Supranto Aji. Menurut Asep Muslim, Supranto Aji merupakan sosok yang sangat sederhana dan bersahaja. Dia memiliki sikap yang inklusif sehingga bisa diterima oleh semua golongan masyarakat.
“Dengan kondisi masyarakat Sintang yang beragam suku, agama, ras dan golongan, kita memerlukan pemimpin inklusif dan berkeadilan. Pemimpin yang mampu menghargai, menyatukan serta mengayomi semua suku agama yang ada di Kabupaten Sintang untuk kemajuan daerah ini. Supranto Aji saya nilai mempunyai sikap seperti itu,” kata Asep.
Untuk rekam jejak, kata Asep, Supranto Aji memiliki rekam jejak yang baik sebagai ASN. Dia selalu bekerja dengan baik dan tidak memiliki rekam jejak yang buruk. Bahkan, Supranto Aji sukses membawa KPU Sintang menjalankan tugasnya di periode 2013 – 2018 tanpa kekurangan.

Sementara itu, sat ditemui di kantornya, Supranto Aji mengatakan, sebagai ASN dirinya terikat dengan aturan netralitas ASN di pemilu. Karena itu, dia mengaku tidak mendatangi partai politik manapun untuk pencalonan dirinya sebagai bakal calon bupati Sintang, karena memang ASN dilarang berpolitik praktis. Hanya saja, lanjut dia, banyak tokoh masyarakat yang meminta dirinya mencalonkan diri sebagai calon bupati Sintang. “Aspirasi dari kawan – kawan dan sejumlah tokoh masyarakat yang meminta saya mencalonkan diri sebagai calon bupati Sintang tidak bisa saya tolak. Tapi, untuk proses pendaftaran bakal calon bupati ke partai politik akan dilakukan oleh tim dan tidak dilakukan oleh saya sendiri karena saya masih terikat sebagai ASN,” jelas Supranto.

Dia menegaskan prinsip hidupnya adalah jabatan tidak perlu dicari atau dikejar. Tapi jika diberikan amanah suatu jabatan maka dia akan melaksanakan dengan sepenuh hati. “Jika nanti saya diusung oleh partai politik dan diinginkan oleh masyarakat untuk menjadi calon bupati Sintang, saya siap mundur sebagai ASN,” tegasnya.

Supranto Aji lahir di Kebumen pada 1977 dan mengikuti kedua orangtuanya transmigrasi ke Kabupaten Sintang tepatnya di Desa Perembang, Kecamatan Sungai Tebelian pada 1982. Dia menamatkan SD di Desa Perembang. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMPN Pandan Jaya yang berjarak 8 km dari desanya. Selama tiga tahun mengenyam pendidikan di SMPN Pandan Jaya, Supranto Aji harus berjalan kaki sejauh 8 km dari rumahnya ke sekolah.

Lulus dari SMPN Pandan Jaya, Supranto Aji terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya selama setahun karena keterbatasan biaya yang dimiliki orangtuanya. Baru di tahun 1993, dia menemui Drs. H. Senen Maryono, M.Si. yang saat itu Kepala SMPN Pandan Jaya dan atas bantuan beliau, ia akhirnya melanjutkan sekolah ke tingkat SMA di SMA Muhammadiyah Sintang. “Selama kurang lebih 6 bulan pertama sekolah di SMA Muhammadiyah Sintang, saya tinggal di keluarga Senen Maryono. Kemudian saya pindah dan tinggal di Surau Al Fajar sampai lulus dari SMA Muhammadiyah Sintang,” ceritanya.

Setelah lulus pendidikan SMA, Supranto Aji melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Teknik Untan melalui jalur PMDK. Saat dinyatakan lulus PMDK di Untan, Supranto Aji sempat kebingungan untuk melanjutkan kuliah di Pontianak, karena keterbatasan biaya yang dimiliki. Ia pun nekad menemui Rektor Unka saat itu, Dr. Azwar, karena mendengar bahwa rektor tersebut memiliki banyak anak asuh yang tinggal di rumah di Pontianak. “Saya diterima baik oleh rektor Unka tersebut, dan bersama beberapa anak asuhnya tinggal di rumahnya yang ada di Pontianak,” tutur Supranto Aji.

Untuk memenuhi kekurangan biaya masuk kuliah, Supranto Aji nekad mengajukan proposal ke Pemkab Sintang kala itu. “Waktu itu, biaya masuk Untan sebesar Rp500 ribu. Saya hanya dibekali oleh orangtua Rp200 ribu. Saya kemudian menghadap ke bagian Kesra Pemkab Sintang untuk mengajukan proposal. Alhamdulilah mendapatkan bantuan dari Pemkab Sintang sebesar Rp200 ribu. Kemudian saya dibantu oleh pemilik percetakan Sinamar (alm. Bapak Elmansyah) sebesar Rp200 ribu karena selama saya SMA, saya membantu di percetakan ini. Jadi berbekal Rp600 ribu saya berangkat ke Pontianak untuk kuliah,” tutur Supranto Aji.

Selama kuliah, ia aktif diberbagai organisasi kampus, salah satunya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Supranto Aji berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana pada tahun 2003. Setelah menjadi sarjana, dia mendaftarkan diri sebagai PPK di Pontianak Selatan. Tak sampai setahun jadi PPK, dia diminta oleh anggota KPU Provinsi Kalbar waktu itu, Budi (sekarang ketua – red) untuk menjadi staf pribadinya.

Tahun 2004, Supranto Aji bertemu dengan Kepala SMKS Muhammadiyah Sintang, Sofian dan kepala sekolah tersebut meminta dirinya mengajar di SMKS Muhammadiyah Sintang. Supranto Aji menerima tawaran tersebut. Sejak tahun 2004, dia menjadi guru honorer di SMKS Muhammadiyah Sintang. Tahun 2005, ia ikut tes menjadi guru bantu pusat dan dinyatakan lulus. Kemudian di tahun 2007, ada kebijakan pemerintah pusat mengangkat guru bantu pusat menjadi guru ASN. Supranto Aji pun diangkat menjadi guru ASN sejak 2007 – 2013 yang bertugas di SMKS Muhammadiyah Sintang.

Di tahun 2013, ia ikut seleksi menjadi komisioner KPU Sintang dan dinyatakan lulus seleksi. Supranto Aji menjadi Ketua KPU Sintang periode 2013 – 2018. Tahun 2018, ia menjadi staf di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang sampai tahun 2019. Kemudian diangkat menjadi Kasubid Fasilitas Parpol dan Pemilu di Badan Kesbangpol Kabupaten Sintang pada tahun 2019 hingga 2023. Selanjutnya dia diangkat menjadi Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Nasional di Badan Kesbangpol Kabupaten Sintang tahun 2023 hingga sekarang. (tantra/*)