Sintang Gelar Temu Inovasi Lestari dalam FKL

Sintang, Kalbar – Kabupaten Sintang menyiapkan kegiatan
sesi Temu Inovasi pada acara Festival Kabupaten Lestari ke-3.
Temu Inovasi Lestari terdiri dari 5 sesi diskusi, yang bisa dipilih dan diikuti oleh para peserta acara. Lima sesi tersebut, dengan judul Usaha Mikro Kecil dan Menengah Lestari, Produk Lokal Berbasis Alam, Sistem Perencanaan dan Penganggaran Daerah, Riset dan Teknologi, Sistem Pelaporan dan Pemantauan. Pada kesempatan ini, Sintang meluncurkan Profil Jurisdiksi yang merangkum inovasi dan kemajuan Sintang dan dikembangkan secara kolaboratif bersama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Sipil Sintang (FKMS), CIFOR dan Earth Innovation Institute yang difasilitasi oleh sekretariat LTKL.

Merayakan kemegahan budaya Sintang, sesi ‘Irama Lestari’ menghadirkan kolaborasi antara musisi berbakat tanah air, Andien Aisyah dan Baby Borneo, musisi muda Sintang yang piawai memainkan alat musik Sape khas Dayak. Karya kaum muda Sintang yang dipersiapkan dalam rangkaian acara menuju FKL 2020 bersama mitra Kelas Pagi Jakarta dan Generasi Melek Politik yakni Pameran Virtual Photo Essay Sintang Lestari dan Video Sintang Tampung Suara.
Dengan menyampaikan perspektif dan komitmen kaum muda Sintang. Sebuah kisah inspiratif mengenai Sintang, “Legenda Bukit Kelam” karya ilustrator Tania Tresya dan penulis Satrio Wicaksono, diluncurkan di tanggal 3 November 2020.
Sekda Provinsi Kalbar, A.L Leysandri, S.H mengatakan, pembangunan berkelanjutan dengan mengusung konsep pertumbuhan hijau atau Green Growth hanya akan bermakna, apabila pemanfaatan sumber daya berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat setempat dan lingkungan.

“Karena program pertumbuhan ekonomi hijau harus dijabarkan dan dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan pembangunan yang langsung menyentuh ke masyarakat secara menyeluruh dan adil,” katanya.
Pembangunan hijau hanya akan berarti jika mampu meningkatkan kemandirian Daerah khususnya Desa.
“Festival Kabupaten Lestari Tahun 2020 dilakukan sebagai kegiatan Tahunan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), merupakan asosiasi atau kumpulan Pemerintah Kabupaten yang bermitra dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dibentuk untuk mendorong implementasi visi pembangunan berkelanjutan. Melalui pendekatan kolaborasi multipihak.
“Saya berharap melalui forum ini, akan semakin menguatkan komitmen kita untuk terus melakukan aksi nyata dan terobosan. Sehingga upaya-upaya dalam pembangunan berkelanjutan melalui bentuk program pembangunan ekonomi hijau, yang rendah emisi dapat diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,’ harap Sekda Kalbar.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, A.L Leysandri mengatakan, mewujudkan pembangunan berkelanjutan membutuhkan kerja sama semua pihak dengan memaksimalkan upaya-upaya melalui berbagai program, sehingga dapat menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan melalui semangat gotong royong seluruh pemangku kepentingan. Baik di kabupaten tersebut maupun antar kabupaten anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
“Harapan saya Kabupaten Sintang yang sudah menggambarkan kondisi bagaimana mengelola hutan, lingkungan dan potensi yang ada, diharapkan bisa dilaksanakan,” pintanya.