Sintang Miliki Mobile PCR

Sintang, Kalbar – Kabupaten Sintang sudah memiliki Mobile PCR yang bisa digunakan untuk memeriksa swab. Mobil ini dibeli oleh Pemkab Sintang bersama Pemprov Kalbar pada 20 Juli 2020 yang lalu.
Kemudian, 21 Juli 2020 sudah langsung dioperasionalkan. Hingga sekarang sudah 7.000 orang yang di swab menggunakan mobil ini. “Saat tes swab, kami menggunakan reagen yang sulit di dapat dan harganya cukup mahal. Pada Jumat (13/11), reagen kita habis. Kita sudah tidak bisa melakukan swab lagi,” katanya.
Minggu depan, lanjut dia, sudah tidak bisa melakukan swab menggunakan mobil PCR. “Tapi Kabupaten Sintang memiliki dua mesin PCR, satu ada di Dinas Kesehatan, yakni Mobile PCR dan satu lagi di kelola RSUD AM Djoen dengan nama PCM,” katanya.

Alat PCM di rumah sakit ini, reagennya berasal dari droping pemerintah pusat. Jadi tidak bisa dibeli tapi dibantu oleh pemerintah pusat. “Kadang kita dibantu 50 reagen untuk 50 orang. Pernah datang 100 reagen dan sangat cepat habis. Sementara kita membutuhkan reagen sampai akhir Desember 2020 sebanyak 33 ribu kit,” terang Harisinto Linoh.
Di Kabupaten Sintang ini tidak ada kluster yang aneh-aneh selama ini. Ada kluster keluarga. Suaminya positif, istri, anak dan pembantu ikut positif. Istrinya main ke rumah tetangga, tetangganya ikut positif. Satu orang bisa menularkan pada minimal 4 orang.

“Kita menghadapi pilkada, kami mendata jumlah masyarakat yang berisiko terkena covid-19 sebanyak 18 ribu orang. Kita juga harus memeriksa seluruh tenaga medis dan petugas cleaning service yang ada di RSUD AM Djoen sebanyak 674 orang. Reagen yang kita perlu ini hanya untuk pemeriksaan covid-19 menggunakan mobile PCR. Kalau PCR yang yang di rumah sakit ini, lain lagi reagennya,” terang Harisinto Linoh.