Sumber Air Belaban Suplai Bagi Simpang Hilir

Bupati Kayong Utara, Citra Duani menghadiri kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sumber daya air.

Sukadana (Kalbar Post) – Sumber mata air Belaban yang ada di Taman Nasional Gunung Palong akan dialirkan ke Kecamatan Simpang Hilir, agar masyarakat di daerah setempat tidak kekurangan sumber air bersih.

Bupati Kayong Utara, Citra Duani mengatakan, air dari Belaban dapat teraliri ke pipa jaringan yang ada sekarang, memerlukan bantuan pendanaan dari pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat RI. ” Saya berharap dapat dieksekusi di tahun 2021,” harap Citra kepada Dwi Agus Kuncoro, Kepala Balai Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Direktorat  Jenderal  Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat RI.

Untuk proses perizinan pemanfaatan sumber air Belaban, diakui Bupati mereka sudah koordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Palong. “Survey sudah dilakukan PU melalui bagian teknis, insya Allah airnya cukup,” urai Citra.

Permasalahan air bersih ini, kata Bupati, menjadi perhatian utamanya. Karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

Dwi Agus Kuncoro, Kepala Balai Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Direktorat  Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat RI kepada Bupati mengatakan, dia siap membantu permasalahan air yang ada di Kayong Utara termasuk mengusulkan instalasi air Belaban.

Untuk membantu mengatasi masalah air bagi masyarakat yang jauh dari pegunungan, diusulkan ada dua pendekatan dalam penyediaan air baku khususnya air minum. Misalnya  instalasi skala kecil untuk 100 jiwa.

“Ada inovasi air gambut dengan instalasi bisa digunakan untuk minum. Bisa dikerjakan secara padat karya,” tutur Dwi.

Untuk wilayah yang ada air sungai, Dwi Agus Kuncoro mengusulkan menggunakan tenaga spektrum sebagai mesin pompanya. Sehingga biayanya lebih murah. “Untuk dua pendekatan ini, nanti targetnya kita lihat,” jelasnya lagi.

Sementara puskesmas yang susah dapat air bersih, Dwi juga menjanjikan akan dibuatkan pengaolahan air di lokasi puskemas tersebut.

Sesuai Undangan Balai Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Direktorat  Jenderal  Sumber daya air Kementrian Pekerjaan Dan Perumahan Rakyat nomor, UMO 102/Bws8/448 tanggal 4 Agustus 2020, Bupati Kayong Utara diminta menghadiri kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sumber daya air. Kegiatan dihadiri sekitar 35 undangan, juga membahas masalah pemanfaatan sumber air baku yang ada di sekitar termasuk air gambut. (tim/editor : tantra)