Undang Investor Percantik Kelam

Sintang, Kalbar – Pemkab Sintang berencana mengundang para investor untuk berinvestasi mempercantik Bukit Kelam. Kegiatan mengundang investor ini dilakukan melalui Festinvest Kelam. Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, Festinvest Kelam yang akan di helat 14-19 Juli 2018 mendatang, untuk mengeksploitasi berbagai keistimewaan Kabupaten Sintang. Seperti  adat istiadat, budaya, sumber daya alam, musik dan olahraga, agar mampu mendatangkan   investor. Baik internasional maupun domestik. Sebab kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara ke Kabupaten Sintang meningkat.

“Ada dua yang ingin kita capai. Pertama, kita ingin menunjukkan bahwainilah Bukit Kelam pada investor. Kedua, berharap sesudah acara ini, mereka mau berinvestasi di Kelam supaya bukit ini lebih indah,” katanya.

Jarot ingin, kegiatan ini akhirnya merupakan branding bagi Kabupaten Sintang. Sehingga kalau orang mendengar Sintang, tahunya di Sintang ada bukit monolit terbesar di dunia yakni, Bukit Kelam.

Kata Jarot, kegiatan ini nantinya harus mampu mensejahterakan masyarakat sekitar Bukit Kelam, karena di sekitar area itu ada empat desa. Yakni, Kebung, Kelam Sejahtera, Merpak dan Ensaid Panjang.

Jarot berharap kegiatan ini di dukung semua elemen masyarakat di Kabupaten Sintang,

terutama masyarakat di kawasan Bukit Kelam. “Jadi memang kalau mau sukses, panitia harus kita dukung. Terutama oleh masyarakat 4 desa tadi, dan seluruh masyarakat dari berbagai elemen di Kabupaten Sintang juga harus mendukung,” harapnya.

Dikatakan Jarot akan ada berbagai perlombaan digelar. Diantaranya, lomba kicau mania, lomba layang-layang, lomba sepeda bike to Kelam, Rainforest music. “Nanti kita mendatangkan Ian Antono dan Achmad Albar sebagai bintang tamu,” ungkapnya.

Dipaparkan Jarot, kewenangan mengurus Kelam ini dibagi menjadi, kawasan taman wisata   alam Bukit Kelam, yang menjadi kewenangan BKSDA Sintang. Kawasan tersebut tidak boleh   diganggu karena tugas mereka adalah konservasi, menjaga alamnya supaya tetap utuh. “Ada zona pemanfaatan yang kita manfaatkan untuk kegiatan seperti jalan lingkarnya. Kegiatan wisata ekoturisem, wisata rohani dan sebagainya. Jadi yang kita kerjakan adalah di sekitar zona   pemanfaatan,” jelas Jarot.