Sintang, Kalbar – Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto melakukan peletakan batu pertama pembangunan gereja Katolik Stasi Terusan Paroki Santo Martinus Kelam Permai, pada Minggu (13/6). Peletakan batu pertama pembangunan gereja tersebut dilakukan, setelah pemberkatan lokasi pembangunan gereja oleh Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Permai RD. Leonardus Miau.
Turut melakukan peletakan batu pertama adalah Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Permai RD. Leonardus Miau, Ketua DPRD Kabupaten Sintang Florensius Ronny, Kapolsek Dedai, Ketua Umat, Tokoh Masyarakat, dan Ketua Panitia Pembangunan Gereja.
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto menyampaikan dukungannya atas pembangunan gereja Katolik di Desa Terusan Kecamatan Dedai tersebut. “Membangun gereja ini menjadi tanggung jawab bersama. Kita perlu bahu membahu dalam membangun sarana ibadah untuk memperkuat mental dan spiritual,” katanya.
Bantuan dari pemerintah sangat penting, lanjut dia, namun usaha dan upaya dari umat jauh lebih penting. “Saya berharap, semangat umat di Stasi Terusan untuk membangun gerejanya tetap tinggi sampai selesai. Ini baru dimulai, tentu tidak akan selesai satu atau dua tahun ke depan, karena pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap kemampuan, baik pemerintah maupun umat,” katanya.
Ia meminta semangat gotong royong kembali diperkuat, khususnya dalam membangun gereja. Lakukan kerja bakti secara bersama-sama dan terus menerus. “Saya salut dengan keberanian umat disini yang sudah mau memulai pembangunan gereja ini. Berani memulai itu sesuatu yang hal yang positif. Gereja yang megah penting, namun jauh lebih penting adalah gereja yang hidup yakni pribadi kita sebagai umat. Maka saya minta, penuhi gereja yang ada dulu. Setiap minggu semua keluarga ikut ibadat,” tambah Wabup Sintang.
Ia meminta jangan ada lagi istilah gereja kaum janda, karena yang rajin ikut ibadat di gereja hanya kalangan janda saja. Laki – lakinya malas ikut ibadat. Gereja baik untuk membina mental dan spiritual masyarakat. “Saya minta proses pembangunan gereja bisa berjalan terus. Jangan sampai berhenti. Biar selesai sampai 5 tahun, asal dilakukan terus menerus, maka menunjukan semangat umat di sini. Dana untuk membangun gereja ini memang besar, namun kita semua harus kompak sampai selesainya pembangunan gereja yang menjadi idaman kita bisa terwujud. Swadaya dan gotong royong umat terus dibangun,” terang Wabup Sintang.
Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Permai RD. Leonardus Miau menyampaikan Stasi Terusan masuk ke dalam wilayah Paroki Santo Martinus Kelam Permai. Kalau Stasi Empaci sudah masuk Paroki Dedai meskipun Desa Terusan ini masuk ke dalam Kecamatan Dedai.
“Umat di sini sangat ingin membangun gereja besar, namun kita juga perlu melihat kemampuan kita. Perjuangan umat di sini sangat baik, jadi saya juga sebagai pastor paroki sangat semangat mendukung pembangunan gereja di stasi,” katanya. Di dua paroki yakni Kelam Permai dan Dedai ini ada 64 stasi, disaat yang bersamaan, pihaknya sedang membangun 21 gereja. “Beberapa diantara berukuran besar,” terang RD. Leonardus Miau.