Sintang, Kalbar – Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah usai menghadiri peringatan Puncak Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), Senin (28/6) mengatakan, memerangi peredaran narkotika haruslah menyeluruh.
“Perang terhadap peredaran gelap narkotika tidak boleh dilakukan setengah-setengah, harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa, baik instansi pemerintah, maupun komponen masyarakat desa,” kata Yosepha.
Usai mengikuti peringatan puncak HANI secara virtual, Yosepha mengajak, masyarakat desa untuk mewujudkan desanya menjadi desa bersinar. Masyarakat harus terus memberikan masukan yang positif pada seluruh komponen bangsa untuk memerangi peredaran narkoba.
“Masyarakat desa harus menggelorakan semangat untuk menyadarkan komponen bangsa dalam membangun solidaritas, sebagai upaya memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang menjadi ancaman di Kabupaten Sintang,” ajak Yosepha Hasnah.
Dia meminta para kepala desa dan camat, yang desanya telah ditetapkan sebagai Desa Bersinar untuk dapat segera menetapkan dan membentuk regulasi P4GN di wilayahnya masing-masing. Kepala desa harus segera membentuk tim pokja, agen pemulihan, menyusun anggaran P4GN di desa masing-masing. Kemudian para camat segera bentuk regulasi, tim terpadu tingkat Kecamatan, monitor setiap perkembangan program Desa Bersinar, dukung desa – desa lain untuk segera melaksanakan program Desa Bersinar.
“Tim terpadu P4GN tingkat kabupaten akan melakukan monitoring secara periodik demi terwujudnya Kabupaten Sintang Bersih Narkoba,” pesan Sekda.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin dalam pengarahannya di Puncak HANI mengatakan, melawan penyalahgunaan narkoba menjadi tantangan semua negara. Peringatan HANI menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya narkoba bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. “Dunia menghadapi dua ancaman yakni covid-19 dan narkoba,” kata Ma’ruf Amin.
Secara global, jumlah orang yang menggunakan narkoba terus meningkat. BNN dan LIPI menyampaikan data bahwa jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 3.419.188 orang. Di Indonesia, masih banyak sindikat narkoba yang beroperasi dengan menyelundupkan narkoba melalui jalur laut. “Narkoba disalahgunakan oleh warga di usia produktif dan sudah merambah ke desa-desa,” beber Ma’ruf Amin.