Jarot : Generasi Muda, Kuasi Soft Skill

Sintang, Kalbar – Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan bahwa dalam menghadapi perubahan-perubahan saat ini, diperlukan penguatan soft skill pada diri masing-masing mahasiswa atau generasi muda.
Hal itu disampaikan Jarot saat menjadi narasumber dalam kuliah umum STAMA Sintang di Pendopo Bupati. Kegiatan ini dihadiri mahasiswa dan segenap civitas akademika STAIMA Sintang.

Jarot menerangkan, saat ini modal sukses di lapangan pekerjaan itu disumbangkan dari kompetensi akademik (teknis, hard skill) hanya 20 persen. Sementara kompetensi non akademik (soft skill) menentukan hingga 80 persen.
“Apa itu soft skill? Itu adalah kemampuan mengolah diri (motivasi), kemampuan sosial (komunikasi), kemampuan organisasi dan leadership (jejaring) dan kemampuan mobilisasi (negoisasi atau lobby),” jelas Jarot.

Kemudian lagi, jelas Jarot, adanya disrupsi teknologi revolusi industri 4.0 berdampak pada sejumlah lapangan kerja. Di mana, persentase resiko perkerjaan digantikan oleh robot nantinya cukup tinggi di sejumlah bidang kehidupan.
Untuk itulah Jarot mengingatkan lagi mahasiswa STAIMA Sintang harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

“Tinggal anda memilih mau jadi pengusaha atau entreprenuer, investor, owner, manager, self employed dan employee,” kata Jarot.
Dikatakan Jarot, saat ini juga ada dua tantangan yang merubah segala gaya kehidupan yakni disrupsi teknologi dan disrupsipandemi corona. Sehingga diperlukan terobosan dan innovasi dalam melakukan perubahan di bidang kehidupan.
Sebab itulah, generasi sekarang tinggal memilih mau menolak dan mengingkari adanya perubahan karena takut apabila perubahan itu mendatangkan hal yang buruk. Atau mencoba beradaptasi jika melihat perubahan ternyata mendatangkan sesuatu yang baik. Bisa juga mampu mencium adanya perubahan dengan cepat dan yang segera bergegas mengambil tindakan.

“Kalian mahasiswa-mahasiswa tinggal memilih tipe-tipe yang mana tadi yang saya sebutkan diatas itu. Kalau anda tidak mengikuti dan antisipasi perubahan dipastikan selesai atau selamat jalan. Sehingga jadi liability atau beban negara bukan jadi bonus demografi. Jadi kalian saya anjurkan cepat antisipasi bahwa hidup berubah,” tegas Jarot.