Sintang, Kalbar – Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto menutup pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke IV DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Sintang, Minggu (18/7). Konfercab GMNI Sintang berlangsung sejak 16-18 Juli 2021 dengan agenda pemilihan pengurus baru dan penyusunan program kerja.
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto menyampaikan akan selalu mendukung GMNI Sintang tetap eksis. “Selamat untuk ketua GMNI yang baru saja terpilih,” katanya.
Ia mengatakan, saat menyanyikan hymne GMNI tadi, ada kata-kata kemiskinan. Itu untuk mengingatkan masalah kemiskinan di Kabupaten Sintang. Miskin memang bukan berarti tidak punya uang, tapi kalau sudah miskin ilmu, miskin pengetahuan, miskin wawasan dan pengalaman, itu lebih susah lagi. “GMNI saya harapkan menjadi komponen kepemudaan di Sintang yang bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah,” harap Wakil Bupati Sintang.
Ia mendukung GMNI Sintang bisa maju, eksis dan jaya. Suka atau tidak suka, generasi muda ini, pada saatnya nanti akan mengambil alih tongkat kepemimpinan di Kabupaten Sintang. Maka perlu latihan dalam hal berorganisasi. Catatan yang ada dalam GMNI Sintang, harus dikurangi oleh pengurus yang baru. Ke depan harus lebih baik, catatan penting yang ditemukan, agar bisa dipelajari untuk memperbaiki organisasi. “Sejarah masa lalu, harus digunakan untuk memperbaiki organisasi,” pesan Wakil Bupati Sintang.
Ia mengatakan, tidak seorang pun, pemimpin di daerah dan nasional, yang munculnya karbitan. Semua melalui proses panjang. Ikut dalam organisasi seperti GMNI ini, merupakan langkah awal untuk belajar dan berlatih. Sehingga suatu saat nanti, ada kader GMNI Sintang yang bisa menjadi pemimpin masyarakat.
“Saya berterima kasih, GMNI Sintang menjadi salah satu mitra Pemkab Sintang. Kami di pemerintah bukanlah orang yang serba tahu, serba sempurna. Maka kami memerlukan kritik, usul dan saran yang membangun dari organisasi kepemudaan di Kabupaten Sintang,” tambah Wabup Sintang.
Sudiyanto menegaskan, Kabupaten Sintang adalah rumah besar untuk semua, karena dihuni oleh semua kelompok agama, suku dan budaya. Untuk menyatukan masyarakat dalam membangun Sintang, perlu dari berbagai sisi.
“Kita tidak bisa mempersoalkan perbedaan untuk hal yang negatif, tapi justru kita manfaatkan menjadi modal untuk membangun. Kita jaga persatuan dan kesatuan. Kabupaten Sintang merupakan miniature Indonesia. Suku apa yang tidak ada di Sintang, semua suku ada di sini. Kita tidak bisa lagi berkotak-kotak,” tegasnya.
Dalam hal memimpin, lanjut dia, kalau orang tersebut memang berkualitas, apa pun agama dan sukunya, patut untuk didukung. Jangan malas berogranisasi, pengurus GMNI yang baru, bisa merekrut anggota yang lebih banyak lagi. “Anggota yang tidak aktif, diajak untuk aktif,” tambah Wakil Bupati Sintang.
Ramadhan Ketua Persatuan Alumni GMNI Sintang menyampaikan, selama ini mahasiswa hanya beraktivitas di kampus dan rumah saja. “Maka timbul diskusi, untuk mengaktifkan gerakan mahasiswa. GMNI siap mendukung dan mengawal kebijakan pemerintah, namun GMNI juga harus mampu memberikan kritik kepada pemerintah,” katanya.
Tujuan gerakan GMNI adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah sebuah organisasi gerakan yang berbasis intelektual muda (mahasiswa), yang memiliki cita-cita terwujudnya sosialisme Indonesia sebagai salah satu inthesa yang berdasarkan asas marhenisme, yaitu : sosio-nasionalisme, sosio demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Paulus Yosep Tapa Ketua GMNI Cabang Sintang terpilih untuk periode 2021-2023 menyampaikan, Konferensi Cabang merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh GMNI secara rutin untuk memilih pemimpin yang akan menjadi acuan resmi organisasi. Sebagai upaya untuk mencetak pemimpin yang diharapkan mampu menjadi pelopor dan pemimpin revolusi Indonesia.
Kegiatan Konfernsi Cabang (KONFERCAB) telah dilaksanakan yang ke-IV kalinya oleh GMNI Sintang. Dengan dilaksanakanya Konferensi Cabang (KONFERBCAB), diharapkan sistem GMNI akan lebih sistematis, terarah sehingga mendukung terbentuknya pemimpin yang ideologis, progresif, revolusioner dan berkepribadian.