Sintang, Kalbar – Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Barat, Erwin Irawan menyampaikan waktu yang tersisa sampai pada 9 Desember 2020 adalah 18 hari lagi. “Artinya waktu terus berjalan. KPU harus siap bekerja keras melakukan persiapan dan menjalankan tugas sebagai penyelenggara. Kondisi hujan panas dan bencana sudah diprediksi. Sudah dilakukan antisipasi,” katanya.
Di Kalbar ada 7 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada, tidak akan mengalami masalah serius. Pilkada 2020 memang beda dengan pilkada sebelumnya. Karena dilaksanakan di tengah pandemi covid-19, sehingga perlunya ada kerja sama yang baik dari semua pihak. “Terus dukung KPU untuk menjalankan seluruh tahapan pilkada. Pemilih jangan takut datang ke TPS,” pinta dia.
Simulasi pencoblosan memperlihatkan bahwa KPU menjalankan protokol kesehatan dengan baik. “Pemilih datang sudah langsung menjalankan tahapan dan langkah sampai pemilih pulang, kita terapkan protokol kesehatan,” katanya. Simulasi tidak formalitas, tapi sebenar-benarnya.
Penjabat Sementara Bupati Sintang Florentinus Anum mengatakan, simulasi ini menunjukan KPU sudah siap melaksanakan agenda nasional yakni pilkada ini. “Simulasi ini penting karena pilkada tahun 2020 beda dengan pilkada sebelumnya. Pilkada sekarang dilaksanakan di tengah pandemi covid-19,” katanya.
Kondisi ini membuat banyak hal baru yang harus diperhatikan baik oleh penyelenggara maupun oleh masyarakat pemilih. Sehingga memang sangat diperlukan simulasi,” ungkap Florentinus Anum.
Saat simulasi, katanya, juga terjadi hujan, jadi sudah tepat dan lengkap. Karena tidak menutup kemungkinan pada 9 Desember 2020 nanti juga terjadi hujan. Dengan demikian, penyelanggara sudah bisa melakukan langkah antisipasi. “Simulasi ini diharapkan bisa memberikan informasi yang lengkap sehingga pada hari H nya nanti bisa berjalan dengan baik,” tambah Florentinus Anum.