Sintang, Kalbar – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat baru saja mengumumkan Laporan Hasil Kegiatan Penilaian Kinerja Upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2020. Ada delapan aksi yang dinilai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, yakni diagnosis stunting, rencana aksi konvergensi, rembuk stunting, peraturan bupati/walikota tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data stunting, dan review kinerja tahunan. Aksi 1-4 yang hanya diikuti 5 kabupaten.
Sedangkan aksi 5-8 hanya diikuti 3 kabupaten. Hasilnya Kabupaten Sintang borong 8 aksi sebagai peringkat pertama. Kabupaten Sintang juga borong penilaian berdasarkan 3 kategori kinerja, yakni Kabupaten Sintang sebagai kabupaten paling inspiratif, paling reflikatif dan paling inovatif.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M. Si menjelaskan, keberhasilan yang diraih Pemerintah Kabupaten Sintang merupakan hasil kerja keras semua Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, yang terkait dengan upaya pencegahan dan penurunan stunting. “Kita bersyukur atas keberhasilan ini. Terima kasih pada semua OPD yang sudah terlibat secara serius dalam program penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sintang,” katanya.
Prestasi ini menjadi motivasi Pemkab ke depannya, untuk lebih memperkuat upaya dalam mennangani stunting.
“Menurut saya, prestasi yang sudah kita peroleh ini, menuntut Pemkab Sintang untuk menunjukan sikap yang konsisten dalam menjalankan seluruh program penurunan angka stunting,” kata dia. Masalah stunting menjadi perhatian serius Pemkab Sintang, sehingga banyak OPD yang keroyokan dalam menurunkan angka stunting. Penurunan jumlah stunting di Kabupaten Sintang sangat signifikan dari tahun ke tahun.
Sementara Duta Stunting Kabupaten Sintang, yang juga Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Kartiyus menjelaskan, pihaknya bulan lalu sudah melakukan presentasi di Pemprov Kalbar sebagai tim penilai, termasuk tim Kemendagri. “Hanya 5 kabupaten yang ikut penilaian. Tahun 2019 lalu, kita juga peringkat pertama. Memang dari 8 aksi itu, hanya satu yang diambil Sambas, 7 yang lain kita peringkat pertama. Nah, tahun 2020 ini, kita borong semua. Kita sapu bersih. Termasuk kategori kinerja, kita sapu bersih. Sintang memang sangat komit soal pencegahan dan penurunan stunting. Kita mampu menyajikan sesuatu yang berbeda dengan kabupaten lain,” terang Kartiyus.