Sintang Terpilih Sebagai Lokasi Khusus Menurunkan AKI

Sintang, Kalbar – Florida Ida, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mengatakan, secara global dan nasional memang menurunkan AKI dan AKB menjadi perhatian. Kabupaten Sintang terpilih dari 200 kabupaten kota se Indonesia untuk menjadi lokasi khusus penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tahun 2021. Dari 200 kabupaten kota tersebut, di Kalimantan Barat ada 8 kabupaten yang dipilih, salah satunya Kabupaten Sintang.
“Mengapa Kabupaten Sintang terpilih, karena terjadi tren peningkatan angka kematian ibu dan bayi sejak 2017 hingga 2020,” katanya.

Ia mengatakan, tahun 2017 angka kematian ibu mencapai 11 kasus, 2018 terjadi 11 kasus, 2019 terjadi 15 kasus dan pada tahun 2020 sampai November 2020 sudah mencapai 16 kasus kematian ibu. “Ini menjadi angka tertinggi se-Kalbar,” katanya.

Pada tahun 2024 Indonesia menargetkan angka kematian ibu paling tidak 186 perseratus ribu kelahiran. Karena berdasarkan data yang ada, pada tahun 2015, angka kematian ibu mencapai 305 perseratus ribu kelahiran. “Itulah dasarnya mengapa Sintang menjadi lokasi khusus penurunan AKI dan AKB” terang Florida Ida.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Herkulanus Roni, yang juga Koordinator Sub Bidang Kemitraan dan Pemberdayaan mengharapkan, agar Kader Pembangunan Manusia (KPM) di semua desa bekerja lebih giat lagi, khususnya dalam mendata jumlah ibu hamil dan melahirkan di desanya. “Kita perlu mendorong dan mengaktifkan KPM yang ada, karena mereka juga ada honornya dari pemerintahan desa,” kata Roni.
Dalam menurunkan AKI dan AKB, memang perlu sinergi. Jangan jalan sendiri – sendiri diantara OPD yang ada. “Kita perlu bersama-sama. Saya berharap ada kebijakan dan program yang tepat serta bisa dijalankan oleh pemerintah desa. Perlu juga ada panduan kerja bagi pemerintah desa untuk menurunkan AKI dan AKB ini,” terang Herkulanus Roni.