Sikapi Aktivitas Ahmadiyah, Wabup : Masyarakat Jangan Terpecah

Sintang, Kalbar – Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mendatangi Desa Balai Harapan Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang untuk meredam gesekan antar masyarakat, atas keberadaan dan aktivitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di desa tersebut. Pertemuan antar tokoh masyarakat di Desa Balai Harapan, digelar pada Kamis (29/7).

Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan, kedatangan tim Pemkab Sintang ke Desa Balai Harapan Kecamatan Tempunak untuk mendengarkan, mencari dan meminta masukan dari masyarakat tersebut.

“Kami ingin mendengarkan masukan untuk menyelesaikan permasalahan aktivitas Jamaah Ahmadiyah Indonesia, kami ingin mencarikan solusi yang terbaik bagi masyarakat,” kata Sudiyanto.

Ia menegaskan kedatangannya bukan untuk menindak keras perihal dinamika yang terjadi di Desa Balai Harapan. Bukan untuk mencari kesalahan, bukan untuk mengadili, juga bukan untuk menyalahkan pihak-pihak tertentu. Tapi pihaknya datang untuk mendengarkan apa yang terjadi sesuai dengan fakta, berceritalah dengan sejujur-jujurnya, sampaikan keluh kesah dengan tim dari Kabupaten. “Agar kami membantu mencarikan solusi yang terbaik untuk kita bersama,” tegasnya.

Menurut Sudiyanto, peran pemerintah bagi masyarakat sangat dibutuhkan.
“Karena bagaimanapun, kita semua yang hadir di tempat ini adalah Warga Negara Indonesia, selayaknya pemerintah melindungi, mengayomi semua warga masyarakat, sehingga ini yang menjadi fokus kita untuk diskusi terkait permasalahan yang ada,” ujarnya.

Sudiyanto mengatakan, pemerintah hadir untuk mewujudkan suasana yang tentram di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya permasalahan yang terjadi, pemerintah tentu tidak akan jauh dari regulasi, aturan-aturan yang ada, tidak ada niatan untuk merekayasa segala sesuatunya.

“Kami ingin suasana kehidupan di tengah masyarakat tetap tentram, tenang, aman dan bisa duduk berdampingan, saling tegur dan sapa, jangan jadikan hal-hal kecil sampai menjadi besar,” tambahnya.

Sudiyanto berpesan, masyarakat untuk tidak terpecah belah. “Sebab kita ini hidup dengan berbeda-beda suku, agama, RAS golongan. Ada yang laki-laki, ada yang perempuan, tapi dengan perbedaan tersebut, bukan menjadikan kita untuk terpecah belah, tercerai-berai. Keinginan kita ialah bisa duduk bersama, hidup tentram, aman, damai serta bijak dalam mengambil keputusan, bijak mendengarkan informasi,” pesan Sudiyanto.

Komandan Kodim 1205 Sintang, Letkol Inf. Eko Bintara Saktiawan, meminta masyarakat Desa Balai Harapan untuk menahan diri. “Saya informasikan bahwa terkait persoalan ini, harus ada tindak lanjut dari pemerintah pusat. Saya berharap, sambil menunggu keputusan, kita sama-sama menahan diri, karena yang namanya konflik itu tidak ada yang enak, jadi saya minta kita sebagai masyarakat, tahan diri dulu. Saya ingin kita baik-baik saja, hidup rukun, damai dan tenang,” ucapnya.